Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Diberhentikannya Joko Susilo dari jabatan pelatih Arema FC menegaskan nasib buruk arsitek tim berpaspor lokal di seperempat jalan Liga 1 2018.
Gethuk, sapaan akrab Joko Susilo, merupakan pelatih kedua yang diberhentikan dari jabatannya oleh klub peserta Liga 1 2018.
Sebelumnya, Iwan Setiawan juga dipecat oleh manajemen Borneo FC setelah hanya melakoni 1 pertandingan akibat berseteru dengan suporter.
Kesamaan Joko maupun Iwan sederhana saja, yakni merupakan pelatih lokal. Keduanya merupakan bagian dari 8 arsitek berpaspor Indonesia yang dipercaya menukangi tim masing-masing pada awal musim ini.
(Baca Juga: Arema FC Resmi Berhentikan Joko Susilo!)
Di antara 8 pelatih lokal di awal musim, sejauh ini hanya Rahmad Darmawan yang menikmati periode bagus di kompetisi kasta teratas Indonesia musim 2018.
Sriwijaya FC asuhannya untuk sementara menempati peringkat kelima klasemen sementara dengan raihan 13 poin.
Laskar Wong Kito juga menjadi tim yang paling sedikit menelan kekalahan, yakni cuma sekali.
Selain RD, hanya satu pelatih lokal lain yang membawa tim asuhannya menempati peringkat 10 Besar klasemen sementara.
Arsitek yang dimaksud tak lain Aji Santoso, yang membawa Persela Lamongan menempati peringkat ke-9 klasemen sementara.
Bosan Dikaitkan dengan Real Madrid dan Manchester United, Neymar Pilih yang Lain https://t.co/t8cEySDWvX
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 14, 2018
Bagaimana dengan rapor pelatih asing?
Dari 10 nama yang memulai pekerjaan masing-masing di awal musim, cuma Vincenzo Alberto Annese (PSIS, peringkat ke-17) dan Simon McMenemy (Bhayangkara FC, peringkat ke-13) yang terseok-seok.
Jangan lupa pula bahwa selepas memecat Iwan dan Gethuk, baik Borneo FC maupun Arema FC sama-sama menunjuk pelatih asing sebagai nakhoda anyar.
Fakta ini jelas miris bila mengingat pernyataan Direktur Teknik PSSI, Danurwindo, beberapa waktu lalu.
(Baca Juga: Perwakilan Manajemen Persebaya Terhindar dari Bom di Surabaya)
"Harapannya nanti adalah lulusan pelatih lokal kita ini bisa melatih klub-klub yang ada di luar Indonesia," katanya sebagaimana dikutip BolaSport.com dari situs resmi PSSI saat berbicara soal kursus kepelatihan lisensi Pro AFC beberapa waktu lalu.
Bila di kompetisi domestik saja kepayahan, bagaimana ceritanya pelatih lokal bisa menarik minat klub luar negeri?