Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Latihan perdana PSMS Medan, Senin (14/5/2018) sore di Stadion Kebun Bunga pasca kalah dari PS Tira lalu tanpa dihadiri Djadjang Nurdjaman dan asistennya Yusuf Prasetio.
Hal ini membuat manajemen klub PSMS Medan mulai gerah, terutama dengan penilaian soal buruknya performa tim di Liga 1 musim ini.
Tim Kinantan saat ini berada di peringkat ke-15 klasemen sementara alias hanya satu anak tangga di atas zona degradasi.
Buruknya performa Legimin Rahardjo Cs tak lepas dari kegagalan meraih poin di 4 laga tandang. Sebanyak 12 dari total 17 gol yang diderita PSMS musim ini juga terjadi saat bermain dengan status sebagai tim tamu.
(Baca Juga: Dejan Antonic Ingin Bangun Masa Depan Borneo FC)
Terakhir, tim kebanggaan masyarakat Medan tersebut kalah 2-3 saat bertamu ke markas PS Tira, Jumat (11/5/2018).
Tak ayal ketidakhadiran pada sesi latihan awal pekan ini membuat Djadjang Nurdjaman dianggap terlalu santai membangun tim.
Real Madrid dan Barcelona Dukung Digelarnya Super Club World Cup meski Ditentang UEFA https://t.co/6oirhur68C
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 15, 2018
Setidaknya hal ini yang disampaikan Sekretaris Panpel PSMS Medan, Julius Raja.
"Inilah salah satu yang termasuk bahan evaluasi manajemen kemarin. Tim sekarang lebih banyak istrahatnya dan, dalam tanda kutip, seperti main-main. Tidak serius, terlalu santai," kata Julius kepada BolaSport.com.
(Baca Juga: Cetar Banget Deh! Bintang Timnas U-23 Indonesia Ini Makin Gencar Lakukan Perawatan Kulit)
"Padahal, hari Jumat (18/5/2018), tim akan bertanding melawan Sriwijaya. Kalau situasi sudah kalah (vs PS Tira, red.) begini, konsentrasi kita ke depan harusnya lebih ditingkatkan," ucap Julius Raja.
"Dan hari ini (Senin, red), harusnya pagi tadi pemain sudah latihan. Minimal untuk menjaga stamina dan sorenya tinggal mempraktekkan apa yang mau dibuat nanti. Ini sudah termasuk tanda tanya bagi kami," ujar Julius.