Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pelatih Bhayangkara FC Jelaskan Alasan Jarang Turunkan Dzumafo Sebagai Starter

By Muhammad Robbani - Rabu, 16 Mei 2018 | 21:42 WIB
Striker Bhayangkara FC, Herman Dzumafo, berebut bola dengan bek PSIS Semarang, Petar Planic, pada laga pertama Grup E Piala Presiden 2018 Bhayangkara FC di Stadion Gajayana Malang, Jawa Timur, Sabtu (20/01/2018) sore. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Penyerang Bhayangkara FC, Herman Dzumafo Epandi jarang mendapatkan kesempatan bermain sejak awal pertandingan dari 7 pertandingan yang sudah dilakoninya di Liga 1.

Herman Dzumafo hanya tiga kali diturunkan sebagai starting line-up di laga kontra PSMS Medan, Persela Lamongan, dan Barito Putera.

Sisa empat laga lainnya melawan PSIS Semarang, Perseru Serui, PS Tira, dan Sriwijaya FC, dia turun dari bangku cadangan.

Pelatih Bhayangkara, Simon McMenemy pun punya alasan kenapa dia jarang memberikan kesempatan sejak awal buat eks PSPS Pekanbaru (sekarang Riau) itu.

(Baca Juga: Penalti Kontroversial di Laga Persija Kontra Home United Disorot Komentator Asing)

Padahal, pemain asal Kamerun cukup berkontribusi atas sumbangan tiga gol yang telah dikumpulkannya sejauh ini.

"Dzumafo pemain yang bisa kasih hal baru ketika masuk di pertandingan sebagai pemain pengganti. Peran Dzumafo seperti Ilham Udin Armaiyn musim lalu," kata Simon McMenemy kepada wartawan saat sesi jumpa pers, Rabu (16/5/2018).

"Musim lalu Spaso (Ilija Spasojevic) dan Dendi (Sulistyawan) biasanya kami tarik untuk digantikan Ilham. Ilham bisa kasih perbedaan ketika pertahanan lawan sudah kelelahan," ujarnya menambahkan.


Pelatih dan pemain Bhayangkara FC, Simon McMenemy serta Lee Yoo-joon dalam sesi jumpa pers sebelum di Stadion PTIK, Rabu (16/5/2018).(MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

(Baca juga: Simon McMenemy Sampingkan Urusan Sentimentil Melawan Mitra Kukar)

Eks pelatih timnas Filipina itu menyebut bahwa kondisi Dzumafo juga sudah tak memungkinkan untuk tampil sejak awal dan bahkan bermain secara penuh.

"Kondisinya musim ini antara Dzumafo dan Ilham sama. Dzumafo bagus menghadapi pertahanan lawan. Dzumafo bisa kasih sesuatu, dia punya kelebihan," kata pelatih berusia 40 tahun.

"Dzumafo sendiri sudah merasa senior, main 90 menit berat buat dia. Ini juga taktik sebenarnya memainkan dia di babak kedua," tuturnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P