Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pekan kesembilan Liga 1 2018 menyajikan delapan pertandingan dari 16 tim yang bermain.
Terdapat satu partai yang mengalami penundaan jadwa, yakni laga Persebaya Surabaya versus Persib Bandung.
Hal itu diputuskan seiring adanya teror bom di Surabaya pada beberapa hari lalu.
(Baca Juga: Mengagumkan, Aksi 'Melawan Terorisme' Suporter Tim Liga 2 Disorot Media Asing)
Beberapa rekor fantastis pun tak ketinggalan tercipta pada pekan kesembilan.
Contohnya saat Persipura Jayapura melumat Madura United tanpa ampun dengan hasil 6-0.
Namun dibalik itu, nahasnya ada beberapa insiden memalukan yang mencoreng pekan kesembilan.
Terpantau, ada tiga kejadian janggal dalam tiga partai berbeda yang mewarnai pekan kesembilan.
(Baca Juga: Dibuang Persib, Michael Essien Punya Alasan Tak Terduga soal Hasrat Bermain di Singapura)
Berikut BolaSport.com rangkum:
1. Dua pemain Bali United bersitegang saat menjamu Arema FC
Dua pemain Bali United, Stefano Lilipaly dan Irfan Bachdim, terlibat adu mulut.
Hal itu terjadi saat keduanya berebut untuk menjadi algojo tendangan bebas di menit ke-30.
Lilipaly tampak kecewa setelah bola yang mulanya ia pegang lalu dilempar ke Irfan Bachdim.
Nahasnya, tendangan bebas yang diambil oleh Irfan justru melambung jauh dari gawang Arema FC.
2. Ofisial dan pemain Borneo FC menyerbu wasit selepas laga melawan PSM Makassar
Para pemain dan ofisial Borneo FC tampak tak terima dengan keputusan wasit di laga melawan PSM.
Hal itu membuat mereka datang menyerbu untuk melakukan protes keras setelah laga berakhir.
Namun beruntungnya, pihak panitia pelaksana yang dibantu tim keamanan mampu melindungi sang wasit.
A post shared by Pengamat Sepakbola (@pengamatsepakbola) on
3. Gol "tangan Tuhan" mewarnai laga Persela Lamongan kontra Persija Jakarta
Gol pemain Persela, Diego Assis, ke gawang Persija dinilai kontroversial.
Diego Assis dianggap mencetak gol melalui tangan saat berduel dengan kiper Persija, Daryono.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Hakim garis pun sudah mengangkat benderanya dan menilai bahwa terjadinya sebuah pelanggaran.
Akan tetapi wasit tengah yang bernama Annas Apriliandi tetap menilai itu adalah sebuah gol.
Tak heran, setelah pertandingan lantas banyak yang menyebut bahwa gol tersebut adalah gol "tangan Tuhan".