Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liga 1 pekan kesembilan terjadi keputusan wasit yang dianggap kontroversial.
Pertama adalah wasit yang memimpin jalannya laga PSM Makassar kontra Borneo FC, yakni wasit Handri Kristanto dan kedua asistennya.
"Iya kita laporkan juga soal wasit, kami memakai jalur ini, karena ini sudah alurnya, kalau didiamkan nanti makin tidak bagus sepak bola kita," ujar sekretaris Borneo FC, Hariansyah, dikutip BolaSport.com dari laman resmi klub.
"Semoga saja sepak bola kita bisa lebih baik lagi kedepannya," tuturnya lagi.
Saat itu PSM Makassar mendapatkan sepakan bebas di menit ke-93 dan berhasil dikonversi menjadi gol.
Seusai pertandingan, para pemain Borneo FC menyerbu wasit Handri Kristanto yang memimpin laga malam itu untuk mempertanyakan berbagai kejadian sepanjang laga yang dinilai merugikan.
Laga antara PSM Makassar melawan Borneo FC di Stadion Andi Mattalatta, Sabtu (19/5/2018) pun juga berakhir ricuh.
Pada laga itu PSM Makassar menang 1-0 atas Borneo FC.
Borneo FC juga membuat laporan terkait kericuhan yang terjadi seusai pertandingan.
"Kami laporkan kericuhan technical area yang terjadi sesaat setelah wasit meniup peluit tanda berakhirnya pertandingan, kami protes resmi karena kami menilai ini sudah diluar batas regulasi," kata Hariansyah.
(Baca Juga: Egy Maulana Vikri Belum Juga Hadiri TC Timnas U-19, Begini Kata Indra Sjafri)
"Kami telah lampirkan bukti-bukti yang kita punya dan semoga ada tindak lanjut dari ini semua," papar Hariansyah.
"Seusai pertandingan, pemain kita Marlon Da Silva mendapat perlakuan yang tidak layak oleh oknum yang berada di technical area. Seperti kita ketahui bersama dalam regulasi, area tersebut harus steril dari pihak manapun kecuali yang ber id card, tapi disana malah banyak orang," katanya.
Kemudian keputusan kontroversial terjadi di laga Persela Lamongan kontra Persija Jakarta.
Gol Diego Assis diduga dilakukan dengan tangan dan wasit Annas Apriliandi mengesahkan gol tersebut.
Laporan Persija tersebut ditujukan ke Komisi Disiplin yang akan diteruskan ke PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator Liga 1 2018 dan PSSI.
"Kami sudah berjuang, bermain tanpa lelah. Akan tetapi kenapa wasit seperti ini masih saja diberi kesempatan untuk memimpin sekelas Liga di Indonesia," ujar manajer Persija, Ardhi Tjahjoko.
(Baca Juga: Genjot Fisik Pemain, Timnas U-19 Kembali Gelar Latihan pada Malam Hari)
"Permainan yang bagus, menarik tetapi dirusak oleh kepemimpinan wasit yang tidak pantas dan cakap dalam memimpin,” ujarnya.
"Kami telah lampirkan bukti-bukti yang kita punya dan semoga ada tindak lanjut dari ini semua. Tolong berikan hukuman kepada wasit yang seperti ini, jangan hanya pemain atau official yang diberi hukuman,” ujar Ardhi.