Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dimulai dengan laga menjamu PSM di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Rabu (23/5/2018), tren kebangkitan Persib akan mendapat ujian sesungguhnya di bulan puasa.
Persib sempat terseok-seok di Liga 1 musim ini setelah hanya meraih 1 poin dari sepasang laga awal.
Maung Bandung hanya bermain imbang 1-1 di partai perdana kontra PS Tira, sementara kunjungan ke markas Sriwijaya FC berakhir dengan kekalahan 1-3.
Namun, pelatih Roberto Carlos Mario Gomez tak ada di pinggir lapangan pada dua kekalahan itu karena sang istri menjalani operasi. Persib baru memperlihatkan kebangkitan seiring kembalinya sang pelatih.
(Baca Juga: Kontroversi Wasit? Persija Punya 3 Masalah yang Lebih Besar!)
Jonathan Bauman Cs menyapu tiga laga kandang berikutnya kendati hanya bisa meraih 1 poin dari sepasang partai tandang.
Sejak Gomez kembali, Persib memang membuktikan ketangguhannya dengan mengalahkan tim seperti Persipura, tetapi Pangeran Biru juga pernah takluk dari Madura United.
Inilah yang membuat sinyal kebangkitan tim asal Kota Kembang tersebut jadi dipertanyakan. Ujian sesungguhnya bagi ketangguhan Persib akan terjadi di bulan puasa.
Hal ini tak lepas dari jadwal neraka yang bakal dijalani hingga jeda kompetisi menjelang Lebaran. Bahkan, jadwal berat ini sebenarnya berlanjut seusai Lebaran karena tim rival, Persija, sudah menanti.
BolaSport merangkum alasan beratnya jadwal Persib hingga sebulan ke depan:
1. Persib vs PSM (23/5/2018)
Bukanlah tanpa alasan PSM bisa bertengger di posisi runner-up klasemen sementara.
Tim asuhan Robert Rene Alberts tak terkalahkan pada 5 laga pamungkas di Liga 1 2018 dan berhasil menceploskan 9 gol pada periode tersebut.
Adapun 5 gol terakhir Juku Eja diciptakan oleh 4 pemain berbeda.
Artinya, gol PSM bisa berasal dari siapa saja, termasuk pemain pengganti seperti yang dilakukan Guy Junior ke gawang Borneo FC pada laga pamungkas.
(Baca Juga: Rezaldi Hehanussa Punya Andil di Balik Sederet Kebobolan Persija)
Total 15 gol yang diciptakan PSM sejauh ini akan menjadi tantangan besar bagi lini pertahanan tuan rumah, yang baru kebobolan 9 gol alias cuma kalah dibanding Perseru Serui (5).
Suporter tuan rumah pasti berharap libur selama 10 hari tak berpengaruh pada insting bertanding tim kesayangan mereka.
2. Bali United vs Persib (27/5/2018)
Walau terseok di papan tengah, Bali United bukanlah tim yang patut dipandang sebelah mata.
Amunisi tuan rumah, seperti Stefano Lilipaly hingga Ilija Spasojevic, bisa merepotkan tim mana pun.
Status sebagai tuan rumah akan membuat Bali United tampil dengan motivasi ekstra.
Jangan lupa bahwa Persib tak bisa meraih kemenangan dalam sepasang laga kontra Bali United di Liga 1 musim lalu.
Pada empat bentrok pamungkas, Persib hanya bisa meraih sebiji hasil imbang dan tiga kali kalah.
3. Persib vs Bhayangkara FC (31/5/2018)
Seperti halnya Persib, langkah Bhayangkara di Liga 1 musim ini juga masih tersendat-sendat akibat perubahan masif di komposisi tim.
Tapi, jangan lupa bahwa tim juara bertahan ini juga bisa mencetak gol dalam 7 dari 9 laga yang sudah dilakoninya di Liga 1 2018.
Menuju Piala Dunia, Pemain Keturunan NTB Ini Bernasib Mujur daripada Radja Nainggolan https://t.co/CtLue2DuNa
— BolaSport.com (@BolaSportcom) May 22, 2018
Persib juga tak bisa mengalahkan The Guardian dalam sepasang laga musim lalu.
Maung Bandung menyerah 0-2 pada duel putaran pertama dan cuma bisa bermain imbang 1-1 pada laga berikutnya.
4. PSMS vs Persib (5/6/2018)
Dari segi komposisi tim, PSMS Medan tidaklah sebaik tiga lawan Persib lainnya. Tapi, ada 2 hal yang membuat laga ini tak mudah diprediksi.
Hal pertama tentu saja status Tim Ayam Kinantan sebagai tuan rumah. Hanya Bhayangkara yang bisa mencuri poin penuh di Stadion Teladan, itu pun dengan catatan bahwa Herman Dzumafo berdiri pada posisi offside sebelum mencetak gol pertama Bhayangkara FC.
Setelahnya, PSMS berhasil mengalahkan tim-tim yang punya reputasi mentereng sekelas Barito Putera, Persija, hingga Sriwijaya FC.
(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)
Faktor kedua tak lain karena tuan rumah punya motivasi berlipat saat menghadapi seteru klasiknya sejak era Perserikatan ini.
Gomez dan publik sepak bola nasional tentu masih ingat betul kekalahan 0-2 yang diderita Persib dari PSMS asuhan Djadjang Nurdjaman, yang notabene mantan pelatih Pangeran Biru, di laga Grup A Piala Presiden 2018 pada Januari lalu.