Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jafri Sastra Bongkar Alasan Penyerang Lokal Sulit Bersaing

By Suci Rahayu - Selasa, 19 Juni 2018 | 17:28 WIB
Pelatih Persis Solo, Jafri Sastra, memberi instruksi kepada pemainnya saat melawan Persibo Bojonegoro dalam laga persahabatan derbi Bengawan di Stadion Letjen H Sodirman Bojonegoro, Jawa Timur, Minggu (10/06/2018) malam. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Pelatih Persis Solo, Jafri Sastra, membongkar alasan mengapa selama ini penyerang lokal kurang mampu bersaing di pentas Liga 1. Salah satu penyebabnya, menurut Jafri, adalah soal perkembangan formasi.

Jika menilik komposisi penyerang kontestan Liga 1, tidak banyak klub yang mengandalkan pemain lokal di posisi juru gedor.

Praktis, hanya ada Borneo FC dengan Lerby Eliandry dan Persipura dengan Boaz Solossa.

(Baca Juga: Pemain Asing Milik Persija Ini Bakal Jalani Trial untuk Klub Promosi Liga 1 2018)

Minimnya klub mengandalkan penyerang asing berdampak pada stok penyerang untuk Timnas Indonesia yang makin terbatas.

“Problem utamanya tentu saja kurang diberi kepercayaan, tapi ini juga terkait dengan tren formasi yang dipakai oleh pelatih. Hampir semua pelatih sekarang pakai 4-2-3-1, hanya ada satu penyerang di depan,” buka Jafri.

“Nah, biasanya itu diisi oleh penyerang asing. Sama juga dengan formasi 4-3-3. Formasi ini yang memaksa penyerang lokal kita kalah bersaing,” tandasnya.

Sebagai contoh, Jafri menyebut nama Bambang Pamungkas dan Budi Sudarsono.

Kedua pemain ini, pada masa jayanya dapat menit bermain cukup banyak.

Bambang berduet dengan Greg Nwokolo di Persija Jakarta dan Budi jadi tandem Cristian Gonzales di Persik Kediri.

(Baca Juga: Persib Lupakan Tim Ini demi Tampil Maksimal Lawan Persija)

“Kalau pakai formasi 4-4-2 atau pakai 3-5-2, ada dua penyerang murni. Tentu saja ada kombinasi satu pemain lokal dan satu pemain asing. Nah, itu yang terjadi pada era keemasan Bambang dan Budi,” paparnya.

Hanya saja, sebagai pelatih, Jafri mengakui jika menempatkan penyerang lokal sebagai prioritas bukan perkara yang mudah.

(Baca Juga: Cedera Membaik, Kiper Asing Mitra Kukar Kunjungi Bali)

Sebab, setiap pelatih dituntut untuk mendapat hasil maksimal dan memainkan pemain asing jadi pilihan.

“Pelatih juga tidak bisa berjudi karena itu terkait dengan profesionalitas kita. Mau paksakan pakai penyerang lokal, dua kali kalah langsung dipecat kita. Serba susah juga dan kita harus memilih secara realistis juga,” tutupnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P