Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dalam partai tunda Liga 1 2018 pekan keenam, Persib Bandung menyerah dengan skor tipis 0-1 dari tuan rumah Persija Jakarta, Sabtu (30/6/2018).
Pertandingan yang dihelat di Stadion PTIK, Jakarta Selatan itu telah usai beberapa hari yang lalu.
Namun, pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez masih belum dapat sepenuhnya menerima kekalahan itu.
(Baca juga: Saat Evan Dimas Absen, Ilham Udin Tampil Penuh dan Bawa Selangor FA Mencapai Final)
Namun, hal itu bukan karena gol satu-satunya yang dicetak bek tangguh Persija, Jaimerson Xavier, amat cantik.
Hal tersebut bukan pula karena para pemain tampil di bawah performa terbaiknya.
(Baca Juga: Piala Indonesia 2018 - Kelelahan Seusai Tandang ke Jakarta, Persib Setengah Tangguh Tantang PSKC Cimahi)
Lebih dari itu, Mario Gomez menilai ada kejanggalan pada kekalahan yang menyakitkan tersebut.
Ia masih tak habis pikir dengan kepemimpinan wasit asal Aceh yang memimpin laga itu, Faulur Rossy.
(Baca juga: Sumbang Badan Amal, Alasan Kylian Mbappe Tak Elok Terima Bayaran di Piala Dunia 2018 dari Negaranya)
Video - Kumpulan Ekspresi Pelatih Liga 1 2018 Kala Timnya Mencetak Gol, Rene Alberts Sampe Push-up https://t.co/BcLH3QneY2
— BolaSport.com (@BolaSportcom) July 1, 2018
Gomez terheran-heran dengan kualitas wasit pada laga sarat gengsi itu.
Bahkan, pria 61 tahun tersebut menyebut jika dia baru sekali dalam hidupnya menemukan wasit seperti semacam itu.
(Baca Juga: PSIS Bisa Kalah dengan Mudah dari Persib, Ini Empat Faktor Penyebabnya!)
"Pengalaman saya di sepak bola selama 43 tahun, tidak pernah ada di hidup saya bertemu wasit seperti ini. Mereka lakukan pelanggaran tiga kali tapi hanya satu kartu kuning. Saya tak bisa paham," kata Gomez, dinukil BolaSport.com dari Tribun Jabar.
"Saya tidak pernah bertemu dengan wasit seperti ini, baik di Argentina, Spanyol, Italia, never, never in my life," ujarnya, menambahkan.
(Baca juga: Inilah Kata-kata Cristiano Ronaldo soal Pertanyaan Pensiun dari Timnas Portugal)
Namun pada akhir, pelatih berkewarganegaraan Argentina itu secara tak sadar mengakui, jika sikapnya ini tak lebih dari kekecewaannya terhadap hasil pertandingan.
"Tidak ada seorang pun yang mau kalah dalam sebuah game, tidak ada yang mau kalah dalam el clasico. Kami kehilangan tiga poin," tuturnya, mengakhiri.
(Baca Juga: Unggul Hitung Cepat Pilkada Sumut, Edy Rahmayadi Bakal Madu Jabatan Ketua PSSI?)