Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Bhayangkara FC memutuskan untuk tidak memberikan kuota tiket kepada suporter Persebaya Surabaya dalam laga ke-15 Liga 1 2018 di Stadion PTIK, Jakarta Selatan, Rabu (11/7/2018).
Kepastian itu disampaikan secara langsung oleh Ketua Panpel Bhayangkara FC, Yeyen Tumena, seperti BolaSport.com lansir dari media sosial Persebaya.
Yeyen mengatakan keputusan untuk tidak memberikan tiket kepada Bonek tentu saja ada penyebabnya.
Salah satunya terkait adanya hal yang tidak menyenangkan saat Persebaya melakoni laga tandang melawan Persija Jakarta di Stadion PTIK pada 26 Juni 2018.
Saat itu, ada beberapa suporter Persebaya yang masuk ke dalam tribune Stadion PTIK untuk menyaksikan pertandingan.
(Baca juga: Jacksen F Tiago Bicara soal Hal-hal Negatif di Sepak Bola Indonesia)
Selepas penyerang Persebaya, Rishadi Fauzi, mencetak gol, beberapa Bonek terlihat melakukan selebrasi berlebihan kepada pendukung Persija, The Jakmania.
Salah satu oknum The Jakmania melancarkan pukulan kepada Bonek yang hendak diminta turun meninggalkan tribune.
Bonek yang dipukul itu ternyata merupakan anak dari Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.
"Tidak ada tiket untuk laga menghadapi Persebaya," kata Yeyen.
Yeyen menambahkan pihaknya hanya menyediakan undangan untuk tamu-tamu yang ingin datang ke pertandingan tersebut.
Keputusan ini diambil sesuai pembicaraan dengan operator Liga 1 2018, PT Liga Indonesia Baru.
"Ini berdasarkan rujukan dari PT LIB dengan mempertimbangkan pertandingan Persija kontra Persebaya beberapa waktu lalu," kata Yeyen.
Manajemen Persebaya lewat akun instagramnya cukup menyayangkan tidak adanya kuota untuk Bonek di Jakarta.
Padahal secara regulasi setidaknya ada lima persen kapasitas tribune bisa disaksikan oleh suporter tamu.
"Demikian keputusan Panpel Bhayangkara FC untuk melawan Persebaya pada 11 Juli mendatang. Mari hargai bersama," tulis pengelola akun instagram Persebaya.