Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Oknum suporter Sriwijaya FC yang melakukan aksi perusakan Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sabtu (21/7/2018), terancam tersandung kasus hukum.
Kekalahan Sriwijaya FC dari tim tamu Arema FC pada laga lanjutan kompetisi Liga 1 musim 2018 diwarnai dengan insiden kericuhan.
Sejumlah suporter mengamuk dan merusak kursi stadion. Diduga, kejadian ini dipicu oleh kekalahan tim tuan rumah dari Arema FC dengan skor yang telak, 0-3.
(Baca Juga: Pemanggilan Egy Maulana Vikri untuk Piala Asia U-19 Melanggar Statuta FIFA)
Dilansir dari Kompas.com, insiden itu terjadi pada menit terakhir pertandingan.
Para suporter yang mengamuk itu pun langsung melucuti kursi stadion dan melemparkannya ke arah polisi yang sedang berjaga.
(Baca juga: Tiga Pekan Menuju Asian Games 2018, Kekacauan Internal Menghantui Timnas U-23 Malaysia)
Alhasil, para petugas langsung mencoba meredam amarah suporter. Namun upaya itu tak membuahkan hasil hingga ratusan kursi di stadion dirusak dan dilemparkan ke bawah.
Pengawas PT Jakabaring Sport City (JSC), Rusli Nawi, menyebut bahwa pihaknya akan membuat laporan ke Polresta Palembang, agar dalang dari kerusakan bisa ditangkap dan diproses hukum.
"Ini murni kriminal yang merusak fasilitas negara, besok kami akan lapor ke polisi," ungkapnya.
Selain itu, Rusli Nawi menuturkan bahwa sebanyak 335 kursi yang berada di tribune utara dan selatan mengalami kerusakan.
(Baca juga: David de Gea Diklaim Sudah Buat Keputusan soal Keinginan Real Madrid)
Dengan rincian, 231 kursi di tribune utara serta 104 kursi dari tribune selatan.
Dia melanjutkan, dengan adanya kerusakan tersebut mereka akan berkoordinasi bersama pihak pemborong untuk memperbaiki fasilitasnya.
"Ini kursinya tidak dijual di Indonesia, semuanya dipesan dari luar. Ketakutan kami jika ada yang rusak parah, sulit untuk membelinya karena butuh proses yang lama sementara Asian Games tinggal beberapa hari lagi," ujar Rusli.