Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pihak Polrestabes Palembang langsung bergerak untuk mengamakan empat orang suporter Sriwijaya FC yang diduga menjadi perusak kursi Stadion Gelora Jakabaring, Palembang.
Sampai saat ini polisi masih mendalami motif kerusuhan yang terjadi pada pertandingan pekan ke-17 Liga 1 2018 antara Sriwijaya FC menjamu Arema FC di Stadion Gelora Jakabaring, pekan lalu.
Sebelumnya, para suporter Sriwijaya FC merasa kecewa dengan kekalahan tim kesayangannya yang ditaklukkan 0-3 oleh Arema FC.
Selepas pertandingan tepatnya di bagian tribune belakang gawang, banyak kursi dilemparkan oleh suporter Sriwijaya FC tersebut.
Tentu saja itu sangat merugikan banyak pihak.
(Baca juga: Alberto Goncalves Nikmati Buah Kerja Keras bersama Keluarganya)
Pasalnya Stadion Gelora Jakabaring merupakan salah satu venue Asian Games 2018 yang akan dipakai untuk cabang sepak bola putri pada Agustus mendatang.
"Empat suporter yang diamankan karena melakukan perusakan kursi di stadion sudah kami tetapkan menjadi tersangka," kata Kapolresta Palembang, Kombes Pol Wahyu Bintono Hari Bawono, seperti BolaSport.com lansir dari Tribun Palembang.
Wahyu Bintono sangat menyesali aksi kerusakan yang dilakukan oleh para suporter Sriwijaya FC.
Ia pun memberikan himbauan agar para suporter bisa berperilaku tertib dan tidak melakukan tindakan vandalisme lagi.
"Jangan melakukan hal negatif seperti anarkisme, provokasi, membawa petasan atau flare, minuman keras, dan narkoba, ataupun melanggar aturan lalu lintas," kata Wahyu Bintono.
Keempat tersangka yang sudah diamankan itu adalah FK (17), PR (16), ND (17), dan RS (15).
Dua nama pertama ditangkap karena didapati petugas sedang merusak kursi dengan cara ditendang dan dilempar ke lapangan.
Sementara dua nama terakhir diamankan lantaran membawa kembang api dan menyalakannya.
FK dan PR mengaku nekat melakukan pengrusakan kursi karena kesal melihat tim asuhan Rahmad Darmawan kalah dari Arema FC.
Ia juga sedikit membela dirinya ketika ditanya pihak kepolisian.
"Jujur pak, saya kesal karena Sriwijaya FC kalah. Bukan kami saja yang merusak kursi saat itu tetapi banyak juga suporter yang merusaknya," kata FK.