Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mario Gomez Berharap Komdis dan Komite Wasit PSSI Dievaluasi Demi Kemajuan Sepak Bola Indonesia

By Adif Setiyoko - Kamis, 2 Agustus 2018 | 21:57 WIB
Pelatih Persib Bandung, Mario Gomez saat melawan Persela Lamongan di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Senin (16/7/2018). (ALVINO HANAFI/ BOLASPORT.COM)

Rencana PSSI untuk menggelar evaluasi besar-besaran terhadap kepengurusan Komisi Disiplin (Komdis) dan komite wasit mendapat dukungan positif dari pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez.

Dukungan Mario Gomez tak lepas dari sejumlah kritik terhadap kinerja Komdis dan komite wasit menyusul banyaknya sanksi yang dijatuhkan untuk timnya.

Pelatih asal Argentina ini bukannya tak menerima beragam sanksi yang telah dijatuhkan untuk Persib.

(Baca Juga: Petinggi Sepak Bola Malaysia Sebut Isu Bendera Indonesia Terbalik Terlalu Dibesar-besarkan)

Namun, menurut pelatih berusia 61 tahun itu, idealnya Komdis bisa meminta klarifikasi subjek yang terlibat atau melihat cuplikan insiden secara utuh sebelum menjatuhkan hukuman.

"Contohnya komdis, mereka terus memberikan denda tiga kali, tapi sebelumnya tidak ada soal pembelaan, pemain, pelatih kepala, dan asisten," ujarnya.

(Baca Juga: Timnas Indonesia Tak Perlu Raih Medal Emas Asian Games 2018, Ada Tawaran Lebih Berharga)

"Tidak masalah memberikan denda, tapi tolong sebelumnya biarkan saya berbicara, liat dulu videonya, diskusi, setelahnya silakan putuskan pelanggaran itu. Tapi di sini kami gak bisa gitu. Setelah mereka putuskan, kami ga bisa apa-apa."

"Kita butuh kemajuan. Ini bukan cuma soal Persib, tapi semua tim. Ini untuk Indonesia yang lebih baik."

Gomez pun menyoroti kinerja wasit yang kerap abai terhadap tindakan kasar pemain yang berpotensi mencederai pemain. Dia berharap sang pengadil bisa lebih tegas untuk melindungi pemain.

(Baca Juga: Esteban Vizcarra Dikabarkan Merapat ke Persib, Mario Gomez Keceplosan Ungkap Hal Ini)

"Juga soal peraturan dalam game, banyak kekerasan. Mungkin satu pemain lari, terus jatuh, gak ada apa-apa. Harusnya minimal yellow card, kedua red card. Bukan cuma tim kami, tapi tim lain juga," ungkapnya.

Gomez memberi contoh, Argentina punya tensi permainan yang tak kalah keras dari Indonesia.

Namun, di Argentina sanksi tak hanya ditujukan hanya untuk pemain, tapi berlaku juga bagi wasit yang salah dalam mengambil keputusan.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P