Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, mulai gerah dengan kerugian-kerugian yang didapat timnya selama berlangsungnya kompetisi Liga 1 musim 2018.
Mario Gomez menuding ada sejumlah oknum di PSSI yang tak suka dengan prestasi Persib.
Bahkan, dalam sesi jumpa pers sebelum laga menghadapi Sriwijaya FC di Graha Persib, Jumat (3/8/2018), pelatih asal Argentina ini siap perang terbuka dengan seseorang yang tak ia sebut identitasnya tersebut.
"Saya tahu beberapa orang di federasi (PSSI, red) tidak suka dengan Persib," ujar Mario Gomez seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Jabar.
(Baca Juga: Federasi Sepak Bola Malaysia Tanggapi Kabar Soal Undur Diri Timnas U-16 dari Piala AFF)
"Tetapi, saya ingin memberi tahu tahu kepada orang ini bahwa kami akan terus berjuang," katanya.
Mantan pelatih Johor Darul Takzim ini pun tegas menyatakan tak akan mundur untuk terus melawan orang-orang yang mencari masalah dengannya.
"Terakhir, kami tidak akan mundur, setiap hari, setiap waktu dan setiap kali orang ini berulah. Ini adalah informasi buat orang ini," katanya.
(Baca Juga: Puji Setinggi Langit Top Scorer Piala AFF U-16, Fakhri Husaini: Aset Masa Depan Indonesia)
Sebelumnya, puncak kemarahan Gomez ini muncul lantaran karena sanksi yang diterima oleh bomber andalannya, Ezechiel N Douassel.
Hukuman larangan bertanding sebanyak dua laga yang dijatuhkan Komisi Disiplin (Komdis) PSSI kepada bomber impor milik Maung Bandung, Ezechiel N'Douassel, mendapat reaksi keras dari manajemen dan tim pelatih.
(Baca Juga: 4 Pelatih Lokal Bersinar di Tengah Dominasi Asing di Liga 1 2018)
Dalam sidang terbaru Komdis yang berlangsung pada Kamis (2/8/2018), N'Douassel dikenai sanksi setelah didakwa memukul pemain lawan dalam laga kontra Barito Putera pada 22 Juli lalu.
Selain larangan bertanding dalam dua laga, top scorer sementara Liga 1 2018 ini dijatuhi denda sebesar Rp 20 juta.
Manajer Persib, Umuh Muchtar, pun juga ikut mempertanyakan alasan Komdis yang langsung menjatuhkan hukuman kepada pemain asal Chad ini.
Timnas U-23 Indonesia dan Malaysia Batal Senasib di Asian Games 2018 https://t.co/MXDzCjVFXk
— BolaSport.com (@BolaSportcom) 4 Agustus 2018
"Di negara mana pun, kalau ada dugaan pelanggaran, si pemain dipanggil dulu dan ditanya, kamu salahnya menit sekian, ini jenis pelanggarannya, misalnya kamu meludahi si A. Tapi kalau ini, tidak ada pemberitahuan apa pun, tiba-tiba disanksi. Itu yang tidak benar," ujar Umuh kepada wartawan, termasuk BolaSport.com, saat ditemui di tempat yang sama.
(Baca Juga: Puji Setinggi Langit Top Scorer Piala AFF U-16, Fakhri Husaini: Aset Masa Depan Indonesia)
Umuh mengaku sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum PSSI, Edy Rahmayadi, untuk minta pertimbangan.
"Saya sudah membuat surat dari tadi, sudah sampai juga ke Pak Joko Driyono, dan hari ini juga pasti langsung disampaikan kepada Ketua Umum PSSI, Bapak Edy Rahmayadi," tuturnya.