Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pro-Kontra Wacana PT LIB Larang Penyerang Asing pada Liga 1 Mulai Musim Depan

By Irfa Ulwan - Selasa, 14 Agustus 2018 | 19:13 WIB
Pemain Mitra Kukar, Fernando Rodriguez saat melawan Bhayangkara FC di Stadion PTIK, Jakarta, Kamis (17/5/18) malam WIB. (MUHAMMAD BAGAS/BOLASPORT.COM)

Wacana PT Liga Indonesia Baru (LIB) untuk menerapkan regulasi yang melarang striker asing pada Liga 1 musim 2019 menimbulkan pro kontra di masyarakat.

Telah diberitakan BolaSport.com sebelumnya, jika PT Liga Indonesia Baru (LIB), yang memiliki wacana untuk menerapkan beberapa regulasi baru untuk penyelenggaraan Liga 1 musim depan.

Salah satu yang menyita perhatian masyarakat adalah melarang penggunaan penyerang asing.

(Baca juga: Timnas Perempuan Thailand Diperkuat Penyerang Cantik Asli California pada Asian Games 2018)

"Itu masih tahap rencana dan masukan juga dari klub Liga 1 2019," kata COO PT LIB, Tigorshalom Boboy, saat berbincang-bincang dengan awak media termasuk BolaSport.com di Kantor PT LIB, Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (13/8/2018).

Namun, regulasi itu baru sampai dalam tahap wacana dan akan digodok lebih lanjut bersama PSSI dan peserta Liga 1.

(Baca Juga: PT LIB Berencana Larang Penyerang Asing Bermain di Liga 1, Setuju?)

Rencana itu mencuat ke permukaan lantaran penyerang-penyerang lokal Indonesia secara perlahan terdegradasi oleh para pemain depan asing itu.

Klub lebih memilih menggunakan striker asing yang memiliki postur tubuh serta kualitas di atas penyerang lokal.

Sementara itu, penyerang lokal dengan segala kelebihan dan kekurangan amat sulit menembus skuat utama.

(Baca juga: Timnas Perempuan Thailand Diperkuat Penyerang Cantik Asli California pada Asian Games 2018)

Permasalahan ini pun bermuara di tim nasional (timnas) Indonesia.

Di mana saat ini, timnas Indonesia tidak memiliki striker lokal yang kualitasnya representatif untuk menjadi mesin gol utama dalam skuat Garuda.

(Baca Juga: Rahmad Darmawan Manfaatkan Jeda Liga 1 2018 untuk Poles Mitra Kukar)

Dominasi striker asing daftar top scorer Liga 1 2018 sementara pun telah membuktikan jika ujung tombak lokal tak mampu lebih tajam dari para pendatang itu.

Dari 20 pertandingan yang telah dihelat, hanya ada nama Samsul Arif (Barito Putera) dan Stefano Lilipaly (Bali United) yang masuk ke dalam jajaran elit.

(Baca juga: Cerita Adaptasi Teknik Yanto Basna di Liga Thailand, Awalnya Sering Disetop Pelatih, Kini Suka Ngatur Pemain Lain)


Ezechiel NDouassel dijaga ketat Jaimerson da Silva Xavier pada laga Persija kontra Persib Bandung di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018).(FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM)

Kedua pemain itu sama-sama telah mengemas 10 gol.

Selisih empat gol dari pimpinan pencetak gol terbanyak, Fernando Rodriguez Ortega (Mitra Kukar) dengan 14 golnya.

(Baca juga: Sempat Dicoret, Bek Timnas U-23 Malaysia yang Berdarah Ghana Dipakai Lagi untuk Asian Games 2018)

Menanggapi wacana tersebut, timbul pro-kontra dari para warganet di media sosial.

Sebagian mengamini wacana tersebut karena dinilai dapat mencuatkan kembali striker-striker lokal.

Namun, tak sedikit pula yang tidak sepakat dengan wacana tersebut.

(Baca Juga: Son Heung-min Merapat, Latihan Timnas Korsel di Bandung dalam Penjagaan Ketat)

Berikut BolaSport.com himpun pro kontra warganet terkait wacana regulasi Liga 1 2019 untuk melarang penggunaan striker asing: 

  • shandy_tyas: Setuju pake banget. Tambahin yg boleh pake pemain asing khusus BEK. jd kl nanti maen di timnas para striker sdh terbiasa berhadapan dgn bek yg berpostur besar-besar.
  • kodammmm: Walaupun klub pasti gak suka, tapi ini baik untuk dampak ke timnas kita.
  • fazaa_riansyah: Setuju....setuju.....aja biar nanti striker2 Indonesia bagus buat Timnas n Tim.
  • alfian_rizzdahyun: Jangan di larang juga di kasih quota 1 striker aja biar pemain lokal punya kesempatan dan tetep ada kompetisi dngan pemain asing ..
  • eqibaehaqi: kalo stiker asing dilarang nanti kualitas bek kita menurun, dan diajang internasional bek kita ga akan bisa jaga penyerang lawan karena ga biasa jaga stiker yg postur dan skill dunia malab jadi bulan bulannan nanti bek kita, jangan sampe jadi bumerang
  • manolamela: Tidak setuju...,,,lebih baik tambah pemain asing,,2/3 pemain lagi...khusus klub besar,,,tujuanny agar pemain lokal lthn lebih keras dan bisa menyaingi pemain asing,meningkatkan level pemain lokal.
  • riz.nov: Jangan dilarang. Nanti kualitas bek kita akan menurun juga. Saran saya setiap tim hanya boleh memiliki satu striker asing saja. Selebihnya harus striker lokal
  • sushirokiars: Aneh PT LIB..... adanya striker asing justru bwat motivasi anak muda Indonesia biar meniru karakter striker luar, striker lokal kurang berkarakter.. Karakter harus ada seorang striker

(Baca Juga: Febri Hariyadi Terlecut Raih Prestasi Terbaik pada Asian Games 2018)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P