Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Wacana peniadaan penyerang asing di Liga 1 oleh PT Liga Indonesia Baru tampaknya mendapat respon baik.
Salah satunya dari pilar PSMS Medan, Rachmad Hidayat yang sepakat dengan rencana regulasi anyar PT LIB.
Dilansir BolaSport.com dari Tribun Medan, Rachmad pun tak luput memberikan beberapa alasannya.
(Baca Juga: Bukan Beto, Pemain Ini yang Paling Banyak Memberi Ancaman ke Gawang Laos)
Menurut eks Persib Bandung itu, adanya pemain depan impor membuat striker lokal kekurangan jam terbang.
Diakui memang sejauh ini yang cukup bertaji di Liga 1 2018 adalah penyerang-penyerang asing.
"Kalau saya justru setuju ada wacana itu. Karena Indonesia juga enggak kalah bagus strikernya kalau dikasih kesempatan bermain," katanya.
"Selama ini kan karena kurang dikasih kepercayaan saja makanya penyerang lokal jadi belum berkembang," lanjutnya, Minggu (19/8/2018).
Masih menurut pemain Sriwijaya FC di putaran pertama Liga 1 2018, kurangnya menit bermain penyerang lokal adalah sebab mereka miskin gol.
(Baca Juga: Sabet Predikat Raja Operan Vs Laos, Jiwa Pembagi Bola dalam Diri Evan Dimas Kembali)
"Karena saat ini yang dibutuhkan striker lokal itu jam terbang saja. Menit bermain kurang sehingga untuk menciptakan gol lebih sedikit jadinya," ujarnya.
Seperti diketahui, jajaran pencetak gol terbanyak Liga 1 2018 kini dikuasai sepenuhnya oleh striker asing.
(Baca Juga: Media Ultras Luar Negeri Ramai-ramai Bicarakan Atraksi Bobotoh di Tasikmalaya)
Dalam urutan tiga teratas, nama Fernando Rodriguez (Mitra Kukar-14 gol), Ezechiel Ndouassel (Persib-13 gol), dan David da Silva (Persebaya-11 gol) cukup digdaya.
Namun begitu, rencana regulasi tanpa penyerang asing Liga 1 masih dalam kajian lebih lanjut.