Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kesulitan Persija Jakarta menggelar laga kandang di sekitaran Ibu Kota membuat Direktur Utama klub, Gede Widiade menyadari betapa pentingnya pembangunan stadion baru.
Persija harus terusir lagi dari sekitaran Jabodetabek saat menjamu PSIS Semarang pada lanjutan Liga 1 pekan ke-22.
Tim berjulukan Macan Kemayoran terpaksa menggelar laga ini di Stadion Sultan Agung, Bantul, Selasa (18/9/2018), pukul 18.30 WIB.
Padahal, rencananya Persija sudah akan memainkan laga kandangnya di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi.
Namun, rencana itu buyar lantaran terjadi kerusuhan di stadion itu saat Persija menjalani laga uji coba melawan Selangor FA, Kamis (6/9/2018).
Pihak kepolisian enggan memberikan izin kepada Persija bermain di Stadion Patriot sehingga harus kembali mengungsi ke Bantul saat menjamu PSIS.
(Baca juga: Ada Asa Besar dari Persija Pasca Menjamu PSIS di Bantul, Semua Terkait Laga Kandang Mereka)
Menurut Gede Widiade, saat itu kerusuhan terjadi lantaran pihak kepolisian tak mengizinkan masuk oknum The Jakmania tak bertiket pada babak kedua.
Sementara kondisi di dalam stadion sudah penuh akibat besarnya antusiasme Jakmania yang sudah rindu menyaksikan Persija berlaga.
"Karena kita harus sadar, kapasitas stadion hanya 29 ribu, kalau yang datang 60 ribu, ya tetap 29 ribu yang masuk," kata Gede Widiade kepada wartawan.
"Kalau (semuanya) diizinkan masuk ya roboh. Seharusnya dengan begini teman-teman di Pemprov DKI telah mempersiapkan (stadion) dengan animo keinginan masyarakat menonton Persija bisa tersalurkan," ujarnya.
Pria asal Surabaya itu meyakini bahwa seandainya stadion baru sudah dibangun, Jakmania akan mengerti dengan keadaan dan kapasitas kandang baru mereka.
Rencananya, stadion baru Persija yang akan dibangun Pemprov DKI akan memiliki kapasitas sebesar 50-60 ribu penonton.
"Kalau pembangunan sudah dimulai, minimal perasaan kekecewaan mereka sudah bisa terkurangi," tuturnya.