Satu kelompok suporter PSMS Medan Fans Club mempertanyakan kehadiran satu organisasi kelompok pemuda (OKP) di tribun terbuka Stadion Teladan dalam partai PSMS versus PSMS (12/9/2018).
Apalagi kehadiran mereka diakui Julius Raja sekretaris panpel pertandingan PSMS bagian dari panitia.
Ini membuat kelompok suporter PSMS mengambil sikap. Berikut pernyataannya sikap yang dikirimkan lewat pesan Whatsapp ke BolaSport.
Kami PSMS MEDAN FANS CLUB dengan ini memberitahukan hal-hal sebagai berikut :
- Mengutuk tindakan manajemen PSMS Medan yang kami sinyalir ingin membenturkan kami dengan oknum salah satu Organisasi Kepemudaan (OKP) pada pertandingan PSMS Medan Vs PSIS Semarang tanggal 12 September 2018.
- Bahwa alasan manajemen PSMS Medan yang menyatakan sekelompok orang tersebut merupakan bahagian dari Panpel pada pertandingan tersebut merupakan kebohongan yang nyata. Hal tersebut terbukti dari rekaman video yang tersebar di dunia maya.
- Bahwa kami menghimbau kepada manajemen PSMS Medan untuk lebih profesional dan beradab serta bermartabat dalam menggelar setiap pertandingan Liga 1 Indonesia tanpa melibatkan orang-orang bayaran (oknum OKP) sebagai bagian keamanan dalam setiap pertandingan. Namun apabila hal tersebut tetap dilakukan oleh manajemen PSMS Medan maka kami memastikan akan melakukan perlawanan terhadap para oknum OKP tersebut. Sehingga apabila terjadi bentrokan fisik baik didalam maupun diluar Stadion Teladan Medan antara kami dengan oknum OKP tersebut maka itu merupakan tanggung jawab mutlak manajemen PSMS Medan.
- Meminta kepada aparat Kepolisian untuk dapat menindak oknum-oknum bayaran yang disewa manajemen PSMS Medan untuk melakukan teror-teror terhadap suporter maupun penonton umum.
- Kami meminta agar pembina PSMS Medan yang sekaligus Gubernur Sumatera Utara Letjend (Purn) Edy Rahmayadi untuk segera melakukan tindakan-tindakan serta langkah-langkah strategis guna mengantisipasi terjadinya bentrokan antara suporter dengan para oknum salah satu OKP tersebut. Serta sekaligus melakukan Revolusi pada tubuh Managemen PSMS Medan yang kami nilai telah gagal, provokatif, arogan, dan anti kritik serta kehilangan arah dalam mengelola serta memajukan PSMS Medan.