Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Termasuk Haringga Sirla, sudah 76 suporter sepak bola tewas di Indonesia sejak 1994. Jumlah tersebut dihimpun berdasarkan data dari Litbang Save Our Soccer (SOS).
Menurut Koordinator SOS, Akmal Marhali, jumlah itu adalah data suporter yang meninggal pada hari kejadian atau sehari setelahnya, sejak tahun 1994.
"Jumlah itu didapat dari hasil riset ke suporter," kata Akmal Marhali, kepada BolaSport.com, Rabu (26/9/2018) pagi.
"Namun, bisa jadi jumlah yang tewas lebih banyak karena tak termasuk, misal, kompetisi level bawah atau terdeteksi seperti akibat anarkisme dan meninggal sekian hari kemudian," tuturnya melanjutkan.
(Baca juga: Akibat Insiden Berdarah GBLA, Menpora Resmi Stop Liga Indonesia)
(Baca juga: Liga Indonesia Dihentikan karena Suporter Tewas, Liga Italia Pernah Alami Hal Sama)
Berdasarkan data SOS tersebut, jumlah korban jiwa terbanyak akibat pengeroyokan, termasuk juga Haringga.
Suporter Persija Jakarta itu meninggal dunia akibat dikeroyok sejumlah oknum suporter Persib Bandung, Minggu (23/9/2018).
"Satu nyawa sudah terlalu mahal untuk sepak bola. Apalagi, sampai tujuh. Harus ada langkah konkret yang dilakukan untuk mencegah tindakan tak bermoral," ucap Akmal.
Sementara itu, berdasarkan klub yang didukungnya, jumlah korban terbanyak adalah suporter Persebaya Surabaya, 17 orang.
(Baca juga: 10 Insiden Kematian Suporter di Italia, akibat Keroyokan hingga Tertembak Polisi)
Jumlah kedua terbanyak adalah pendukung Arema Malang dan Persija Jakarta, 9 korban jiwa.
Berikut data suporter yang tewas berdasarkan data Save Our Soccer:
Berdasarkan penyebabnya:
Berdasarkan tim yang didukung: