Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Teka-teki keberadaan polisi saat pengeroyokan suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, di stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Minggu (23/9/2018) sempat menjadi tanda tanya besar bagi publik.
Haringga Sirla tewas dikeroyok oknum Bobotoh di luar stadion GBLA sebelum laga Persib vs Persija.
Berdasarkan video yang beredar di duna maya, Haringga Sirla dianiaya oleh puluhan orang yang menggunakan atribut pendukung Persib Bandung.
Tak hanya bogem mentah, ia juga dipukuli menggunakan balok kayu, helm hingga batu.
Publik pun banyak yang bertanya-tanya mengenai keberadaan petugas kepolisian saat kejadian tersebut berlangsung.
(Baca Juga: Polrestabes Bandung Tangkap 5 Pelaku Pengeroyokan Haringga Sirila, Ini Identitas Tersangka)
Pasalnya, pihak kepolisian mengklaim telah menerjunkan sekitar 4000 personel yang terdiri dari anggota Polrestabes Bandung, Bolda Jawa Barat dan TNI.
Kapolrestabes Bandung, Kombes Irman Sugema menjelaskan, saat insiden pengeroyokan itu terjadi, anggota polisi tengah mengantisipasi membludaknya masa di pintu lain.
Awalnya Polrestabes Bandung sempat berencana memundurkan laga tersebut dua hari demi alasan keamanan.
Namun pertandingan akhirnya tetap dilaksanakan sesuai jadwal dengan beberapa syarat.
"Salah satunya, mengantisipasi massa yang membludak kemungkinan besar dimana kapasitas stadion (GBLA) hanya 38 ribu namun yang hampir 100 ribu. Nah, panitia ingin ada penyortiran di ring 3 di pintu luar. Kami sudah lakukan itu, namun faktanya, massa yang datang tanpa tiket lebih banyak dibandingkan massa yang memiliki tiket," ujar Irman.
(Baca Juga: Anggota The Jak Mania Tewas, 7 Korban Harus Meregang Nyawa di Antara Rivalitas Persib Vs Persija)
Saat insiden pengeroyokan Haringga terjadi, Irman Sugema mengatakan sejumlah oknum suporter memaksa merangsek masuk ke dalam Stadion GBLA meski tak memiliki tiket.
Padahal, panitia penyelenggara (panpel) pertandingan telah menghimbau kepada suporter untuk tidak datang ke stadion apabila tidak memiliki tiket.
"Saat kejadian, anggota kami tengah mengantisipasi massa suporter yang di antaranya tidak membawa tiket tapi memaksa masuk ke area stadion," ujar dia.
Bahkan saat itu, polisi sempat dilempari oleh massa yang memaksa masuk ke dalam stadion.
"Panpel menyepakati menyiapkan 6 layar lebar di luar stadion untuk mengantisipasi massa yang tidak bisa masuk. Namun pada pelaksanaannya tidak sesuai harapan sehingga masa berupaya masuk dan melakukan pelemparan kepada petugas kami," kata Irman.
(Baca Juga: Orang Tua Haringga Sirla Ungkap Firasat Sebelum Anaknya Tewas Dikeroyok Oknum Bobotoh)
Polrestabes Bandung akhirnya juga memanggil panitia pelaksana (panpel) pertandingan Persib untuk dimitai keterangan atas insiden pengeroyokan Haringga.
"Kami akan pelajari apakah ada pencetakan tiket melebii dari pada kapasitas stadion. Karena itu, kami panggil panpel agar ke depan semua pihak ikut bersama - sama bertanggung jawab, tidak hanya di dalam stadion tapi juga di luar stadion," ujar Irman.