Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Yoyok Sukawi Ungkap 2 Kerugian yang Didapat PSIS atas Mandeknya Kompetisi

By Irfa Ulwan - Kamis, 27 September 2018 | 17:43 WIB
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi (Tribun Jateng)

Selaku CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi agak menyayangkan berhentinya roda kompetisi Liga 1 2018. Sebab, setidaknya ada dua kerugian yang harus diterima timnya atas situasi ini.

Sengkarut sepak bola Indonesia yang terjadi setelah insiden berdarah di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu (23/9/2018) bermuara pada diberhentikannya Liga 1 2018.

Setidaknya, hingga batas waktu yang belum ditentukan ingar bingar kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia ini tak bakal terdengar.

Stakeholder keolahragaan tanah air, khususnya sepak bola akan melakukan evaluasi, mengkaji, serta merumuskan kebijakan terbaik untuk ke depannya.

Beberapa pihak sepakat dengan diberhentikannya Liga 1 untuk sementara waktu, meski tak sedikit yang menyayangkan langkah tersebut.

(Baca juga: Siaran Langsung dan Link Live Streaming Timnas U-16 Indonesia Vs India - Membuka Jalan Menuju Piala Dunia)

Salah satunya adalah kontestan Liga 1 yang berasal dari Jawa Tengah, PSIS Semarang.

Melalui CEO-nya, Yoyok Sukawi mengungkapkan bahwa timnya bakal mendapat kerugian atas situasi kiwari ini.

Yoyok mengungkapkan bahwa setidaknya PSIS akan mendapat kerugian.

Kerugian pertama datang dari sisi materiel.

(Baca juga: 5 Opsi Sanksi untuk Persib Bandung dan Persija Jakarta, Salah Satunya Degradasi)

Anggaran untuk operasional tim, kata Yoyok, terancam membengkak hingga menyentuh angka Rp 1.2 miliar.

"Dengan molornya kompetisi sekitar dua minggu. Artinya, kompetisi yang harusnya selesai tanggal 9 Desember bakal mundur. Otomatis kami harus memperpanjang kontrak pemain dan ofisial dalam satu bulan," kata Yoyok, kutip BolaSport.com dari Tribun Jateng.

"Secara nominal, pengeluaran untuk gaji pemain itu sekitar 900 juta rupiah per bulan. Belum lagi biaya operasional. Seperti biaya katering, biaya latihan, sampai akomodasi. Rata-rata perbulan itu kami habis sekitar Rp 1,2 miliar," ujar salah satu anggota Exco PSSI ini, menambahkan.

Kerugian kedua yang dinilai Yoyok bakal diterima Mahesa Jenar adalah dari sisi moril.

(Baca juga: Komentari Mandeknya Kompetisi, Made Wirawan: Jangan Terlalu Lama, Imbasnya ke Pemain)

PSIS yang tengah mengalami peningkatan performa dinilai akan kehilangan momentum lantaran mandeknya kompetisi.

Apalagi klub yang dibesut oleh Jafri Sastra itu baru saja keluar dari zona degradasi.

"Terakhir, performa PSIS sedang bagus-bagusnya. Grafik yang sedang naik ini bisa menurun kembali. Namun, kami tetap menerima keputusan ini," tuturnya.

Kendati demikian, ia tetap menghormati dan menerima keputusan tersebut.

(Baca juga: Manajer Persija Sepakat Liga Dihentikan)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P