Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga (Sesmenpora) Gatot S Dewa Broto menanggapi pernyataan Ketua Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Edy Rahmayadi, pada program acara Mata Najwa, Rabu (26/9/2018) malam.
Pada pengujung program acara di salah satu televisi swasta tersebut, Edy menyatakan siap mundur dari jabatan Ketua PSSI jika memang terbukti tak becus menjalani tugas, khususnya terkait kasus kematian suporter yang terjadi beberapa waktu lalu.
Pernyataan itu dilontarkan Edy setelah ditanya oleh sang pembawa acara, Najwa Shihab, terkait adanya petisi yang ditandatangani sekitar 60.000 orang guna mendesak dirinya tidak rangkap jabatan, yakni sebagai Ketua PSSI sekaligus Gubernur Sumatra Utara.
"Jangankan 60.000, satu orang pun, kalau itu memang benar adanya, gara-gara saya gubernur, terus itu terjadi pembunuhan, saya akan tinggalkan ini (jabatan Ketua PSSI), karena berarti saya tidak becus," ujar Edy.
"Yang saya takutkan, dari 60.000 ini, mungkin menginginkan salah satu jabatan PSSI, karena ini dalam dunia politik. PSSI harus saya lindungi karena ini amanah rakyat sampai 2020," ucap Edy melanjutkan.
Menanggapi hal itu, Gatot pun meminta Edy untuk berhati-hati saat berbicara di hadapan publik.
"Ya, Pak Edy kalau ngomong begitu mohon hati-hatilah. Tempo hari mengatakan mau membubarkan, mau apa," ujar Gatot kepada para awak media, di Hotel Ambhara, Jakarta, Kamis (27/9/2018) siang.
"Saya nggak mau berpretensi negatif ya. Semoga itu bukan ungkapan frustrasi beliau," tutur dia.
Baca Juga: Link Live Streaming Timnas U-16 Vs India, Laga Penentu ke Perempat Final Piala Asia U-16 2018
Belakangan ini, Edy Rahmayadi memang mendapatkan tekanan cukup besar dari publik menyangkut jabatannya sebagai Ketua PSSI.