Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Direktur Utama Persija Mengharap Peran Pemerintah untuk Redakan Ketegangan di Medsos

By Irfa Ulwan - Jumat, 28 September 2018 | 11:31 WIB
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade di Stadion PTIK, Jakarta, Sabtu (30/6/2018). ( MAULANA MAHARDIKA/KOMPAS.COM )

Gede Widiade selaku Direktur Utama Persija Jakarta berharap pemerintah dapat berperan aktif meredakan ketegangan yang tejadi di media sosial (medsos).

Sejak insiden yang menewaskan satu orang anggota The Jak Mania di Gelora Bandung Lautan Api, Kota Bandung, Jawa Barat pada Minggu (23/9/2018), lini masa media sosial turut panas.

Video pengeroyokan nahas itu pun beredar luas di hampir tiap-tiap platform media sosial.

Berita-berita hoaks, perang adu argumen, hingga debat kusir dua kelompok yang bertikai itu turut membuat situasi sepak bola Indonesia tak menentu.

Oleh karena itu, Gede Widiade seperti dilansir laman resmi Persija mengimbau kepada semua elemen sepak bola, terutama suporter untuk saling menahan diri.

(Baca juga: 5 Opsi Sanksi untuk Persib Bandung dan Persija Jakarta, Salah Satunya Degradasi)

Pasalnya, aktivitas-aktivitas mereka di media sosial dinilai semakin memperkeruh suasana.

”Semua sudah bertindak, polisi, Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Menpora, gubernur, hingga PSSI. Semua sudah bertindak, tinggal nunggu hasil. Kita beri kepercayaan kepada mereka," ujar Gede.

Lebih lanjut, pria berkacamata itu berharap agar pemerintah dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) dapat berperan serta menurunkan tensi di dunia maya.

“Saya harap pemerintah, terutama Kemkominfo juga membantu kami. Khususnya untuk menghentikan berita hoaks yang menyedihkan serta memblokir video kekerasan yang sudah beredar agar tidak menimbulkan salah persepsi antar suporter,” katanya melanjutkan.

(Baca juga: Yoyok Sukawi Ungkap 2 Kerugian yang Didapat PSIS atas Mandeknya Kompetisi)

Sementara itu, ia juga berujar agar semua elemen dapat bergerak dan bertindak sesuai dengan porsinya masing-masing untuk menangani kasus ini.

“Kami hanya bisa mengimbau saja, wewenangnya ada di pemerintah tapi kami harap mereka harus tangan."

"Semua harus bergerak, klub bina ofisial dan suporter, PSSI bikin regulasi biar nggak terjadi lagi, dan pemerintah awasi kejadian."

"Kemkominfo saring berita yang bisa timbulkan perkelahian, terutama di sosial media. Itu wewenang pemerintah,” tuturnya.

Situasi ini bermula kala Persib Bandung menjamu Persija Jakarta pada pekan ke-23 Liga 1 2018.

Kini, roda kompetisi dihentikan untuk sementara hingga waktu yang belum ditentukan.

(Baca juga: Tanggapi Situasi Sepak Bola Indonesia Saat Ini, Riko: Karena Ulah Kemarin, Semua Jadi Kena Imbasnya)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P