Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Manajer PSIS Semarang Menilai Situasi Sepak Bola yang Tak Menentu Berpotensi Turunkan Tensi Kompetisi

By Irfa Ulwan - Minggu, 30 September 2018 | 16:19 WIB
Pemain PSIS Semarang saat melakukan selebarasi seusai mebobol gawang Perseru Serui di Stadion Moch Soebroto, Minggu (23/9/2018). (CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM)

Penghentian Liga 1 2018 dinilai Manajer PSIS Semarang, Wahyu Winarto dapat mengurangi aura kompetisi yang sebelumnya telah terbangun dengan maksimal.

Menurut Wahyu Winarto, jika situasi ini terus berlangsung dan berlarut-larut, maka seluruh klub kontestan Liga 1 2018 akan kehilangan sentuhan.

Hal tersebutlah yang dinilai pria yang akrab disapa Liluk itu sebagai penurunan aroma kompetisi.

(Baca juga: Penyerang Andalan Thailand Starter, Pemuncak Klasemen Liga Jepang Tumbang)

"Kerugian bukan hanya materi saja yang saya rasa, tetapi juga mental bertanding dan aroma kompetisi," kata Liluk.

"Karena saat ini, kami menyusun program latihan pun mengambang," tuturnya seperti dikutip BolaSport.com dari Tribun Jateng.

(Baca juga: Andres Iniesta Tak Ada, Lukas Podolski Cs Kalah Telak di Kandang Mereka)

Dasar argumen yang digunakan Liluk untuk mengungkapkan hal tersebut adalah aktivitas pemain.

Pemain yang menjadi aktor utama di kompetisi hanya dapat berlatih tanpa tahu kapan mereka akan kembali bertanding.