Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Keluarga Haringga Dapat Uang Donasi dari Suporter Indonesia

By Mochamad Hary Prasetya - Selasa, 2 Oktober 2018 | 14:22 WIB
Perwakilan klub Liga 1 2018 menyerahkan uang donasi dari suporter kepada keluarga Haringga Sirla, Selasa (2/10/2018) (ISTIMEWA)

Keluarga almarhum dari salah satu The Jak Mania, Haringga Sirla, menerima uang sumbangan dari para suporter di Indonesia.

Total dana yang terkumpul itu sebanyak Rp 251 juta dari pendapatan pertandingan amal antara Arema FC melawan Madura United di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Malang, Sabtu (28/9/2018).

Beberapa perwakilan klub datang ke kediaman Haringga di Cengkareng, Jakarta Barat, Selasa (2/10/2018), seperti Manajer Madura United, Haruna Soemitro, CEO Arema FC, Rudi Widodo, Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, Presiden Persija Jakarta, Ferry Paulus, Manajer Persela Lamongan, Yunan Achmadi, dan juga PP The Jak Mania.

Mereka datang pada pukul 10.30 WIB untuk menyerahkan uang donasi tersebut kepada keluarga Haringga lewat orang tuanya, Siloam, dan Mira.

(Baca Juga: Tiga Hari Lagi, Liga 1 Bakal Bergulir Kembali)

(Baca Juga: Pelaku Pengeroyok Haringga Dihukum Komdis PSSI Seumur Hidup)

Haruna selaku perwakilan klub mengatakan pada laga amal kemarin sebenarnya mendapatkan uang sebesar Rp 400 juta.

Namun, jumlah tersebut dipotong pajak, biaya pertandingan, dan juga sumbangan donasi untuk korban bencana alam di Palu, Sulawesi Tengah.

Pihak PP The Jak Mania juga memberikan uang donasi hasil salah satu Kordinator Wilayah (Korwil) sebesar Rp 3,250 juta.

PP The Jak Mania juga menyerahkan Jersey Persipura Jayapura atas nama Haringga Sirla kepada ayahnya.

“Intinya keluarga Haringga mendapatkan uang sebesar Rp 251 juta dan sisanya kami sumbangkan ke Palu dan Donggala lewat pundi amal Indosiar,” kata Haruna, Selasa (2/10/2018).

Lebih lanjut Haruna mengatakan bahwa ini merupakan wujud kepedulian dari suporter Indonesia.

Haruna juga berharap agar tidak ada lagi kejadian yang menewaskan suporter di Indonesia.

Sebelumnya, Haringga tewas setelah dikeroyok oknum pendukung Persib Bandung, bobotoh, di luar Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Jawa Barat, Minggu (23/9/2018).

Pihak kepolisian sudah mengamankan beberapa pelaku pembunuhan sadis tersebut.

“Kami datang untuk menyampaikan bahwa kepedulian suporter Indonesia sangat besar."

"Uang ini dari suporter untuk suporter, kami hanya fasilitasi saja.'

(Baca Juga: PSSI Putuskan Sanksi untuk Persib dan Bobotoh, Mulai dari Berkandang di Luar Pulau Jawa hingga Hukuman Seumur Hidup)

(Baca Juga: Tiket ke Babak Delapan Besar untuk Mengapresiasi Suporter PSS Sleman)

"Peristiwa ini sebenarnya harus kita akhiri bersama-sama,” kata Haruna."

"Haruna juga berharap untuk ke depannya pihak kepolisian bisa memberikan akses kepada suporter tamu untuk datang ke kandang lawan."

"Setidaknya jatah lima persen suporter tamu datang sesuai regulasi PT Liga Indonesia Baru (LIB) bisa diterapkan."

"Biasanya dalam laga-laga krusial seperti Persija melawan Persib atau Persebaya Surabaya berjumpa Arema FC, pihak kepolisian selalu menghimbau agar suporter tamu dilarang datang."

"Hal itu agar tidak terjadi kerusuhan yang sangat besar."

“Meninggalnya Haringga ini sebenarnya seperti menunjukkan kebanggaan bahwa ia bisa datang diam-diam ke kandang Persib."

"Coba kalau tidak ada larangan dari pihak kepolisian, pasti suporter akan dijaga dengan baik,” kata Haruna.

Sementara itu, ibu dari Haringga, Mira, mengucapkan rasa terima kasih sebesar-besarnya kepada suporter Indonesia.

Ia berharap semoga Haringga bisa tenang dan diterima di sisi Allah SWT.

(Baca Juga: Akui Perjuangan Timnya Sulit, Pelatih Australia Merasa Beruntung Mengalahkan Timnas U-16 Indonesia)

(Baca Juga: Mantan Kiper Timnas Indonesia Terpaksa ke Pengungsian karena Terdampak Gempa dan Tsunami di Palu)

“Jangan sampai terulang lagi yang seperti ini, cukup anak saya saja."

"Suporter harus berdamai, tapi hukuman tetap harus berjalan dan pelaku dihukum seberat-beratnya agar kasus ini tuntas,” kata Mira.

Mira juga mengatakan bahwa uang donasi itu untuk biaya pengajian Haringga.

Wanita berkerudung itu sebenarnya tidak mau menerima uang tersebut.

“Uang ini untuk biaya pengajian 40 dan 100 hari. Sebenarnya saya mending anak saya hidup lagi."

"Walau saya terima uang ini, saya tidak akan berjumpa lagi dengan Haringga,” kata Mira.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P