Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Dirigen Aremania, Yuli Sumpil, menyampaikan pembelaan terkait sanksi seumur hidup yang dia terima dari komisi disiplin (komdis) PSSI.
Komdis PSSI menjatuhi sanksi larangan datang ke stadion selama seumur hidup kepada dirigen Aremania, Yuli Sumpil.
Yuli Sumpil dinilai menjadi biang keributan pada laga Arema vs Persebaya pada pekan ke-24.
Yuli turun ke lapangan dan terlibat adu mulut dengan kiper Persebaya, Alfonsius Kelvan.
(Baca Juga: Sanksi Arema - Singo Edan Tanpa Aremania di Laga-laga Krusial, Termasuk Lawan 4 Tim Papan Atas)
Selain itu, ada juga insiden perobekan bendera Persebaya selepas laga yang dimenangi Arema dengan skor 1-0 itu.
Alhasil, Yuli Sumpil dan satu orang rekannya, Fandy, dilarang datang ke stadion seumur hidup.
Setelah sanksi tersebut turun, beredar sebuah video di akun Instagram @yulisumpil_alpenliebe yang menampilkan pernyataan dari pentolan Aremania tersebut.
Dalam video tersebut, Yuli Sumpil meminta suporter sepak bola jangan terlalu terbawa perasaan.
Apalagi untuk laga besar dan sarat rivalitas seperti Arema vs Persebaya.
"Suporter itu jangan baper. Masalah saya buang duit itu pemain Persebaya saya kasih uang, katanya belum dibayar," kata Yuli dalam video tersebut.
"Yang masalah bendera Persebaya disobek, saat Arema bermain di Surabaya malah tulisan dibalik dan logo juga disobek, Aremania santai-santai saja," ujarnya lagi.
(Baca Juga: Piala Asia U-19 - AFC Prediksi 2 Pemain Timnas U-19 Indonesia Bakal Bersinar)
Yuli menyebut, teror yang diterima para pemain Arema saat bermain di Surabaya lebih besar ketimbang yang terjadi di Malang kemarin.
Namun, Bonek --suporter Persebaya-- tak bisa menerima teror yang dilakukan oleh suporter Arema kepada pemain Bajul Ijo.
Di akhir video, Yuli menyampaikan keprihatinannya terhadap suporter yang tak bisa menunjukkan rivalitas dengan sungguh-sungguh saat membela tim kesayangannya berlaga.
Selain Yuli Sumpil, Aremania lainnya juga disanksi tak boleh hadir di laga kandang Arema.
Ditambah lagi, Aremania tak boleh menggunakan atribut ketika mendampingi Singo Edan di laga tandang.
Terkait sanksi tersebut, CEO Arema Iwan Budianto, mengatakan timnya tak akan mengajukan banding.
(Baca Juga: Yuli Sumpil dan 4 Cerita Manisnya di Dunia Suporter, Pernah Jadi Tamu Kehormatan PSSI)
Kami tidak akan mengajukan banding. Namun akan berada di barisan terdepan untuk membangun kesadaran para suporter utamanya Aremania agar berubah menjadi lebih baik,” tegasnya.
“Jangankan dihukum sampai akhir musim, sejujurnya Arema FC ikhlas jika harus dihukum 10 tahun tanpa penonton dan sanksi lainnya, asalkan mampu membawa revolusi perubahan perilaku positif bagi suporter Indonesia," kata Iwan lagi.