Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Aksi Rasis Suporter Bisa Membuat Liga 1 Tak Lagi 90 Menit

By Taufan Bara Mukti - Jumat, 12 Oktober 2018 | 18:29 WIB
Bambang Pamungkas, mencoba menenangkan suporter yang sempat ricuh dalam laga Persija Vs PSIS Semarang di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Selasa (18/9/2018) ( DOK-TRIBUN-JOGJA )

Dengan peraturan baru yang dirilis PSSI soal penghentian laga akibat aksi rasis suporter, pertandingan juga bisa dianggap oleh selesai apabila kesalahan tersebut berulang.

Aksi rasis suporter menjadi sorotan Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) dalam peraturan yang baru baru dirilis.

Melalui surat bernomor 4573/UDN/2114/X-2018 yang diterbitkan pada Jumat (11/10/2018), PSSI meresmikan peraturan penghentian laga jika ada aksi rasis suporter selama pertandingan.

Mengenai definisi dari peraturan baru tersebut juga telah disampaikan dalam surat yang merupakan hasil dari rapat Komite Etik pada tanggal 8 Oktober lalu.

Peraturan tersebut bertujuan untuk menghilangkan nyanyian maupun koreografi dan spanduk yang berbau SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan) dan menghina tim lawan.

(Baca Juga: Yuli Sumpil: Suporter Sepak Bola Jangan Baper!)


Sebab, rivalitas panas di kalangan suporter telah banyak memakan korban jiwa.

Yang terbaru adalah salah seorang anggota The Jak Mania, Haringga Sirla, yang tewas dikeroyok oknum Bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api.

Dalam peraturan baru yang dirilis PSSI, Federasi Sepak Bola Indonesia itu juga menjelaskan bagaimana prosedur untuk menghentikan laga apabila terdapat aksi rasis dari suporter.