Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menurut Aji, seharusnya wasit dapat menilai kejadian itu secara lebih jeli dan saksama.
(Baca juga: Mario Gomez Fokus Benahi Persib Guna Hancurkan Mitos Stadion Surajaya)
"Loris sangat tidak layak mendapatkan kartu merah, karena saya ada di depannya. Tapi saya nggak tahu cara berpikirnya wasit seperti apa sampai kartu merah Loris," katanya.
Loris, masih menurut eks Pelatih Arema FC itu, sebenarnya hanya merupakan korban dari tindak provokatif yang dilakukan pemain Pesut Etam.
Kejadian lain yang menurutnya paling tidak masuk akal adalah ketika Borneo FC melakukan pergantian pemain yang tidak wajar.
"Dan yang kedua, seakan nggak ngerti peraturan, wasit dan wasit cadangan saat pergantian pemain tadi, pemain tidak dibiarkan keluar dulu tapi ada pemain (pengganti) yang sudah masuk, itu pun tidak kena kartu. Jadi di lapangan tadi sempat ada 12 pemain Borneo FC, kan lucu ini," tuturnya.
(Baca juga: Jika Nasibnya Jelas, Djadjang Nurdjaman Punya Rencana Besar untuk Persebaya)
Ungkapan Aji merujuk pada pergantian pemain yang dilakukan kubu Borneo FC pada menit ke-83, ketika Lerby Eliandry digantikan oleh Ahmad Hisyam Tolle.
Di akhir penuturuannya, Aji tidak tahu persis apakah kesalahan itu dilakukan dengan sengaja atau sekadar keluputan dari wasit-wasit tersebut.
Liga 1 2018 - PSM Bisa Pastikan Gelar Juara pada Pekan ke-33 Melalui Skenario Ini https://t.co/DkK3EtIPiO
— BolaSport.com (@BolaSportcom) November 27, 2018
Yang menurutnya aneh adalah, kesalahan yang dilakukan wasit tersebut amat elementer dan fatal bagi seorang pengadil, hingga Aji menilai hal itu seperti sebuah lelucon.
"Harusnya mereka kan tahu, di mana-mana, di dunia juga tahu. Pas ada pergantian pemain, ya, satu keluar dulu baru pemain pengganti masuk. Tapi ini pemain belum keluar, dia sudah masuk sampai tengah lapangan," ucapnya.
(Baca juga: Liga 1 2018 - Datang Sebagai Lawan, Djanur Siap Lengkapi Derita PSMS Medan)