Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Nasib Sriwijaya FC pada Liga 1 2018 Berada di Tangan Arema FC

By Nungki Nugroho - Sabtu, 1 Desember 2018 | 17:54 WIB
Gelandang Sriwijaya FC, Yoo Hyun-goo, berjalan memasuki lapangan menjelang laga melawan Perseru Serui pada pekan ke-11 Liga 1 2018 di Stadion Gajayana, Malang, Minggu (27/5/2018). ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

Nasib Sriwijaya FC di kompetisi Liga 1 2018 begitu ditentukan oleh Arema FC yang menjadi lawan di laga terakhir Liga 1 2018.

Sriwijaya FC (SFC) akan menantang Arema FC pada laga terakhir Liga 1 2018.

Sriwijaya FC dijamu oleh Arema FC pada pekan ke-34 Liga 1 2018 di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jumat (7/12/2018).

Tim berjulukan Laskar Wong Kito itu berharap mampu memetik poin pada laga ini.

Pasalnya, saat ini SFC berada pada posisi yang masih belum aman dari jeratan zona degradasi di papan bawah klasemen Liga 1 2018.

(Baca Juga: Pemain Sriwijaya FC Pamer Tumpukan Uang Usai Kalahkan Mitra Kukar)

 

SFC berada di peringkat ke-14 dengan koleksi 39 poin.

Laskar Wong Kito memiliki poin sama dengan Mitra Kukar dan Perseru Serui yang berada tepat di bawah mereka.

Itu artinya, SFC saat ini memiliki poin sama dengan penghuni teratas zona degradasi Liga 1 2018, yaitu Perseru Serui.

Demi tiket di Liga 1 2019, SFC mau tidak mau harus menambah poin mereka saat melawan Arema FC pada pekan ke-34 Liga 1 2018.

(Baca Juga: Pilar Asing, PSM Makassar Patut Jadi Teladan)


Tim inti Arema FC diturunkan melawan Barito Putera dalam lanjutan Liga 1 di Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (24/11/2018). (SURYA/HAYU YUDHA PRABOWO)

 

Tambahan tiga poin saat jumpa Singo Edan setidaknya memberi harapan Alberto Goncalves dkk untuk tetap berkompetisi di Liga 1 musim depan.

Menariknya, jajaran pemain Singo Edan yang sekarang diisi oleh beberapa mantan pilar SFC.

Sebut saja Hamka Hamzah, Makan Konate, dan Alfin Tuasalamony yang sempat menjadi kekuatan Sriwijaya di putaran pertama lalu.

Pada papan bawah klasemen, SFC masih sangat mungkin untuk digeser oleh PSMS Medan, Mitra Kukar, Perseru Serui, dan PS Tira.

(Baca Juga: Berita Liga 1 2018 - PSM Makassar Menang Telak, Robert Alberts Telan Ludah Sendiri?)

 

Berikut klasemen sementara Liga 1 2018:

Peringkat Nama Tim Main Menang Seri Kalah Gol Poin
1. PSM Makassar 32 16 9 7 52:41 57
2. Persija Jakarta 32 16 8 8 49:34 56
3. Persib Bandung 33 14 9 10 46:38 51
4. Bhayangkara Utd 32 14 7 11 39:39 49
5. Pusamania Borneo 33 14 6 13 49:46 48
6. Persebaya 32 13 8 11 59:44 47
7. Barito Putera 33 12 10 11 49:52 46
8. Persipura Jayapura 33 12 9 12 49:43 45
9. Bali United 32 12 9 11 43:44 45
10. Madura United 33 12 9 12 45:49 45
11. Arema FC 32 12 8 12 50:41 44
12. PSIS Semarang 33 12 8 13 38:41 44
13. Persela Lamongan 33 11 10 12 52:50 43
14. Sriwijaya 33 11 6 16 47:54 39
15. Mitra Kukar 33 12 3 18 44:56 39
16. Perseru Serui 33 10 9 14 32:41 39
17. PS Tira 31 10 6 15 41:53 36
18. PSMS Medan 31 10 4 17 43:61 34
 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on



Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P