Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Beto Memiliki Tradisi Unik Bahkan Sampai Keluar Banyak Uang Ketika Sukses Mencetak Gol

By Deodatus Kresna Murti Bayu Aji - Sabtu, 1 Desember 2018 | 19:34 WIB
Ekspresi penyerang Sriwijaya FC, Beto Goncalves, saat tampil melawan Persiba Balikpapan pada babak penyisihan Grup B Piala Gubernur Kaltim 2018 di Stadion Batakan Kalimantan Timur, Sabtu (24/02/2018) sore. ( SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM )

Striker Sriwijaya FC dan timnas Indonesia, Alberto Goncalves alias Beto memiliki tradisi unik yang membuat keluarganya bahagia ketika sukses mencetak gol.

Saat membela Sriwijaya FC Pada pekan ke-33 Liga 1 2018, Alberto Goncalves alias Beto menyumbang satu gol dari kemenangan 3-1 atas Mitra Kukar.

(Baca Juga: Inilah Nominal Bonus Kemenangan Sriwijaya FC atas Mitra Kukar, Minggu Bonus Akan Ditambah)

Saat ditemui seusai pertandingan, Beto mengatakan ingin memberikan hadiah untuk kedua putrinya yakni Daniela dan Dandara.

Beto memang selalu memberikan hadiah bagi kedua putrinya ketika sukses mencetak gol.

Bahkan sebelumnya, Beto rela merogoh kocek lumayan banyak untuk membelikan laptop putrinya.

"Mereka mau minta belikan earphone karena kemarin sudah dibelikan laptop," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Tribun Sumsel.

Beto juga mengungkapkan rasa terimakasih kepada rekan-rekan Sriwijaya FC yang sudah mau berjuang memenangkan pertandingan dan membantunya mencetak gol.

"Mereka memang di lapangan pikir positif, untuk menang. Mereka kerja keras, luar biasa dan itu yang buat saya bangga kerja di sini. Karena mereka memang laki-laki benar, itu yang buat saya bangga sekali," tuturnya.

(Baca Juga: Makan Konate Ungkap Mengapa dirinya Lebih Produktif di Arema FC Ketimbang Sriwijaya FC)

Dengan kemenangan itu, Laskar Wong Kito sementara bisa bernafas lega karena lolos dari zona degradasi.

Sriwijaya FC saat ini menempati poisisi ke-15 klasemen sementara Liga 1 2018 dengan perolehan 39 poin.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P