Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mario Gomez Lempar Isyarat Bertahan di Indonesia, Persib atau Bali United?

By Taufan Bara Mukti - Minggu, 2 Desember 2018 | 05:42 WIB
Ekspresi pelatih Persib Bandung, Roberto Carlos Mario Gomez, saat timnya ditahan imbang oleh Perseru Serui pada pekan ke-32 Liga 1 2018 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Jumat (23/11/2018). ( TRIBUN BALI/RIZAL FANANY )

Kontrak Mario Gomez di Persib Bandung hampir habis, namun sang juru taktik mengaku masih betah di Indonesia. Di sisi lain, Bali United juga dikabarkan tertarik mendatangkan Gomez.

Kontrak Mario Gomez di Persib Bandung akan berakhir pada pengujung musim ini.

Saat Liga 1 2018 tinggal menyisakan satu pertandingan lagi, Mario Gomez memberi isyarat bakal bertahan di Indonesia.

"Sejujurnya saya ingin tetap bertahan di Indonesia, memang banyak hal yang tak saya sukai di sini, saya banyak bicara tentang hal yang saya tahu," ujar Mario Gomez dilansir BolaSport.com dari Tribun Jabar.

Ya, meski ada keinginan untuk melanjutkan kariernya di Indonesia, beberapa kritik diberikan Mario Gomez soal kualitas sepak bola tanah air.

Baca Juga: 

Menurut eks pelatih Johor Darul Takzim itu, Indonesia harus meningkatkan sarana dan prasarana untuk menjadi liga yang lebih baik.

"Kalian punya negara yang begitu indah, masyarakat yang baik. Kalian harus lebih baik dalam hal sepak bola. Kalian juga memiliki banyak pemain muda U-19 yang potensial," kata Gomez.

"Kalian harus berkembang dalam banyak hal. Kalian tidak punya fasilitas yang baik di sini, semua tim harus mempunyai fasilitas yang baik, (tetapi) stadion di sini sudah cukup baik," ucapnya.

Sementara itu, pihak Persib belum pasti memperpanjang kontrak Mario Gomez meskipun sang pelatih telah melempar kode bakal bertahan di Indonesia.

Manajemen Persib baru akan membahas soal posisi pelatih untuk musim kompetisi berikutnya dalam waktu dekat ini.

Manajer Persib, Umuh Muchtar, sendiri mengaku masih membicarakan posisi tersebut dengan Direktur Umum PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn Sugita.

"Siapapun yang jadi pelatihnya nanti, kan ada direktur tekniknya (Miljan Radovic). Saya selalu telepon dengan Pak Glenn soal ini," kata Umuh Muchtar dilansir BolaSport.com dari laman Viking Persib.


Manajer Persib Bandung, Haji Umuh Muchtar sebelum laga Persib Bandung vs Arema di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kamis (13/9/2018). ( ALVINO HANAFI/ BOLASPORT.COM )

MARIO GOMEZ MERAPAT KE BALI UNITED?

Sementara itu, ketertarikan terhadap jasa Mario Gomez juga muncul dari salah satu tim di Liga 1.

Adalah Bali United yang disebut-sebut berminat untuk memboyong Mario Gomez untuk menghadapi kompetisi Liga 1 musim depan.

Sumber internal Bali United, pada Kamis (29/12/2018) malam, bahkan menyebut bahwa Mario Gomez sudah cukup intens berkomunikasi dengan manajemen.

"Bali United akan memakai pelatih asing untuk musim depan. Mario Gomez termasuk yang Intens berkomunikasi dengan manajemen," kata sumber internal Bali United, dilansir BolaSport.com dari Tribun Bali.

Baca Juga: 

Posisi pelatih Bali United memang tengah kosong saat ini setelah mereka menghentikan kerja sama dengan Widodo Cahyono Putro.

Hingga saat ini, manajemen Bali United masih menyeleksi sosok pelatih yang sesuai dengan materi pemain dan karakter tim.

Selain itu, mereka juga tengah menyiapkan daftar pemain yang diincar untuk didatangkan pada bursa transfer musim depan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P