Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Susunan Pemain Bhayangkara FC Vs PSM - Misi Rebut Kembali Puncak dan Ambisi Gelar Juara Liga 1 2018

By Deodatus Kresna Murti Bayu Aji - Senin, 3 Desember 2018 | 18:06 WIB
Kiper Muda PSM Makassar, Hilman Syah (Berbaju Hijau) Berfoto Bersama Starting XI Juku Eja dalam Laga Pekan ke-32 Liga 1 2018 di Stadion Andi Mattalatta, Kota Makassar pada Minggu (25/11/2018) (TRIBUN TIMUR)

Bhayangkara FC akan menjamu PSM Makassar dalam laga lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-33 di Stadion PTIK, Jakarta, Senin (3/12/2018) pukul 18.30 WIB.

Laga tersebut merupakan pertandingan penutup pekan ke-33, dan akan menentukan bagi PSM Makassar dalam perebutan juara Liga 1 2018.

(Baca juga: PSM Tandang ke Markas Bhayangkara FC, Bonus Itu Benama Gelar Juara)

Pasalnya saat ini Persija Jakarta telah menggeser PSM yang sebelumnya berada di urutan pertama, karena kemenangan 2-1 di kandang Bali United.

Pelatih PSM, Robert Rene Alberts, berambisi supaya para pemainnya menciptakan gol lebih dulu ke gawang Bhayangkara FC.

Menurut pelatih asal Belanda itu, mencetak gol cepat dan mengungguli lawan lebih dahulu merupakan salah satu kunci terpenting agar dapatmemenangkan pertandingan.

"Saya harap kami bisa yang pertama mencetak gol," ujarnya dilansir BolaSport.com dari Tribun Timur.

(Baca Juga: Link Live Streaming Bhayangkara FC Vs PSM Makassar - Pertaruhan Gelar Juara!)

Dalam susunan pemain, Robert Rene Alberts akan mengandalkan Guy Junior sebagai striker.

Kemudian Rivky Mokodompit masih belum bisa bermain dan digantikan oleh Hilman Syah.

Susunan pemain:

Bhayangkara FC: Wahyu Tri; Putu Gede, Indra Kahfi, Vladimir V, M. Fatchu; Adam Alis, Lee Yu-jun, Wahyu Subo, Vendry Mofu; Elio Bruno, Paulo Sergio

Pelatih: Simon McMenemy

PSM Makassar: Hilman Syah; Hasim Kipuw, Abd Rahman, Steven Paulle, Hendra W; Marc Klok, Rizky Pellu, Wiljan Pluim;Rahmat, Alessandro F, Guy Junior

Pelatih: Robert Rene Alberts

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P