Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih timnas U-16 Indonesia, Fakhri Husaini, menyampaikan nasihat kepada anak didiknya terkait match fixing yang belakangan ramai dibicarakan di sepak bola nasional.
Fakhri Husaini merasa tergugah dengan kabar miring soal match fixing alias pengaturan skor yang terjadi di sepak bola nasional.
Pelatih timnas U-16 Indonesia itu menyebut poin utama akibat perilaku match fixing dalam dunia olahraga.
"Match fixing bukan semata-mata masalah kesejahteraan saja, yang utama justru masalah moral," ucap Fakhri dikutip BolaSport.com dari Instagram pribadinya.
(Baca Juga: Gelar Juara Liga 1 2018, Kutukan Kembali Diulangi Persija Jakarta Atau PSM Makassar)
Bonek Ingin Persebaya Surabaya Balas Kekalahan pada Laga Terakhir Liga 1 2018 https://t.co/gHbFESoY1g
— BolaSport.com (@BolaSportcom) December 4, 2018
Demi kebaikan para pemain yang sukses menjuarai Piala AFF U-16 2018, Fakhri lantas menitipkan nasihat yang selalu ditekankan saat berlatih.
"Kenapa saya selalu berpesan tiga sukses kepada pemai (sukses sepak bola, sukses sekolah, sukses ibadah)," tulis Fakhri menambahkan.
Pelatih asal Lhokseumawe itu lantas menyampaikan tameng utama supaya pemain tidak terjerat match fixing.
"Ibadah-lah benteng terakhir yang harus dimiliki pemain (dan pelatih) untuk melawan match fixing," tulis pelatih berusia 53 tahun tersebut.
(Baca Juga: Persija Vs Mitra Kukar - Didukung Rekor Pertemuan Kedua Tim, Macan Kemayoran Makin Dekat Jadi Juara Liga 1 2018)
Sebagai sosok ayah dari skuat Garuda Asia di lapangan, Fakhri tak henti mengucapkan doa untuk kebaikan para anak didiknya.
"Semoga Allah memberikan mereka ilmu yang bermanfaat dan melindunginya dari rejeki yang haram, serta menjauhkan mereka dari match fixing," tulis Fakhri mengakhiri.
Dalam unggahan tersebut, Fakhri menyertakan foto dirinya bersama Amiruddin Bagus Kahfi Alfikri dkk ketika berjuang bersama di timnas U-16 Indonesia tahun ini.
Usia muda pemain timnas U-16 Indonesia memang perlu dijaga dari godaan-godaan pengaturan skor yang tengah menerpa sepak bola nasional.
Apalagi beberapa pemain Garuda Asia mulai terjun ke ranah kompetisi Liga 1 U-16 2018.
(Baca Juga: Ketergantungan Persib dan Persija Terhadap Pilar Asing, PSM Makassar Patut Jadi Teladan)