Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM – Liga 1 2018 selesai dan ada dua klub yang pernah bergelimang bintang sekaligus tim berstatus ’pindahan’ turun kasta yaitu Sriwijaya FC dan Mitra Kukar.
Mitra Kukar dan Sriwijaya FC bersama PSMS Medan harus menduduki posisi tiga terbawah Liga 1 2018 sehingga turun kasta.
Dari ketiga tim, PSMS yang paling tragis karena baru promosi ke Liga 1 2018 kembali turun ke Liga 2 pada 2019.
(Baca juga: Perseru Bungkam Persipura pada Derbi Papua dan Bertahan di Liga 1)
Namun, dua tim lain juga memiliki catatan unik saat mereka turun kasta.
Mitra Kukar dan Sriwijaya FC merupakan klub yang tidak asli dari kota asalnya.
(Baca juga: Madura United Akhiri Liga 1 2018 dengan Kemenangan Atas Persela)
Mitra Kukar adalah klub yang berbasis di Tenggarong, Kalimantan Timur, tetapi kelahirannya di Surabaya.
Klub dengan julukan Naga Mekes ini lahir dengan nama Mitra Surabaya lalu turun kasta pada akhir 1990-an dan pindah ke Kalimantan Tengah.
Lalu, klub ini bernama Mitra Kalteng Putra (MKP) pindah ke Tenggarong dan berganti nama jadi Mitra Kutai Kartanegara atau Mitra Kukar.
Mereka naik kasta ke kasta tertinggi Liga Indonesia atau Indonesia Super League (ISL) pada musim 2012 setelah menempati posisi ketiga Divisi Utama 2010/2011.
(Baca juga: Inilah Kepastian Ronaldinho Main di Palembang pada 2019, setelah Manajemennya Meninjau Stadion Gelora Sriwijaya)
Sayang, enam musim berada di kasta tertinggi sepak bola Tanah Air, mereka harus turun kasta.
Sementara itu, Sriwijaya FC memiliki perjalanan sama dengan Mitra Kukar, karena bukan klub asli Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel).
(Baca juga: Gagal Juara di Liga Super China, Klub Ini Justru Berani Bersaing dengan Liverpool dan Inter Milan)
Sriwijaya FC memiliki nama lahir Persijatim Jakarta Timur dan mulai eksis pada 1976.
Per 2002, klub dengan julukan Laskar Wong Kito ini memilih move menuju Solo dan memiliki nama baru Persijatim Solo FC.
Dua musim berada di salah satu kota di Jawa Tengah itu, klub ini pindah ke Palembang dan memiliki nama anyar Sriwijaya FC.
Prestasi Sriwijaya FC pun sejak pindah ke Ibu Kota Sumsel cukup bagus.
(Baca juga: The Cobra Jadi Rekrutan Baru Sukhothai FC, Setelah Dapatkan Yanto Basna)
Mereka dua kali menjuarai kasta tertinggi Liga Indoensia saat memenangi Divisi Utama Ligina 2007 dan ISL 2011-2012.
Sriwijaya FC tiga kali menjadi juara Piala Indonesia edisi 2008, 2009, dan 2010.
(Baca juga: The Cobra Jadi Rekrutan Baru Sukhothai FC, Setelah Dapatkan Yanto Basna)
Mereka juga jadi juara Community Shield 2010 dan menjadi yang terbaik dua kali pada Inter Island Cup 2010 serta 2012.