Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Djadjang Nurdjaman Disebut Punya Andil atas Terdegradasinya PSMS Medan

By Irfa Ulwan - Senin, 10 Desember 2018 | 10:28 WIB
Dua pemain PSMS Medan sangat kecewa setelah dipastikan degradasi usai dihajar PSM Makassar dalam duel terakhir Liga 1 2018 di Stadion Andi Mattalatta, Kota Makassar, Minggu (9/12/2018) sore WIB. (MUHAMMAD ABDIWAN/TRIBUN TIMUR)

Eks Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman, disebut-sebut punya andil atas terdegradasinya PSMS dari Liga 1.

PSMS Medan kalah telak 1-5 dari tuan rumah PSM Makassar pada laga terakhir Liga 1 2018.

Hasil pertandingan di Stadion Andi Mattalatta, Kota Makassar pada Minggu (9/12/2018) itu membuat PSMS Medan kembali turun ke kompetisi kasta kedua.

Mantan Pelatih PSMS yang kini membesut Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman disebut punya andil dalam kegagalan ini.

Hal itu diungkapkan oleh salah satu legenda Ayam Kinantan, Sunardi A.

(Baca juga: Legenda Sepak Bola Makassar: PSM Sudah Menjadi Juara!)

Menurutnya, salah satu faktor yang membuat PSMS tak mampu bertahan di Liga 1 adalah kebijakan Djadjang Nurdjaman dalam memilih pemain di awal musim.

Masih menurut Sunardi, kebijakan Djadjang mempertahankan sebagian besar pemain dari Liga 2 tidak efektif.

Belum lagi ditambah perekrutan pemain yang dinilai tak maksimal.

"Kami tidak menjaga kualitas, dari awal saya sudah lihat kalau pemain tidak layak. Ada 6 pemain PSMS yang harus di seleksi tidak bisa dia langsung ikut ke liga 1," kata Sundardi, kutip BolaSport.com dari Tribun Medan.

(Baca juga: Appi: Setidaknya PSM Makassar Sudah Kerja Keras dan Jujur)

Sunardi menyebut pemain asing pilihan pelatih yang akrab disapa Djanur itu tidak berkualitas sehingga tak mampu mengangkat performa tim.

"Contohnya (Reinaldo) Lobo, dari pertama awal masuk ke PSMS, kalau saya memang (Lobo) tidak sepantasnya di situ. Jadi kualitas dia sebagai pemain asing tidak jauh berbeda dengan pemain kami," tuturnya menambahkan.


PSMS Medan memutuskan memecat Djadjang Nurdjaman. ( ABDI PANJAITAN/BOLASPORT.COM )

Pemain PSMS pada era 80-an itu juga mengamini betul apa yang diungkapkan juru racik PSMS saat ini, Peter Butler.

"Iya perekrutan pertama itu salah, benar yang dikatakan Butler itu banyak pemain PSMS yang tak layak bermain di Liga 1," ujarnya lagi.

(Baca juga: Marko Simic: Hanya Ada Persija di Indonesia dan Saya Akan Bertahan Tiga Tahun Lagi!)

Sunardi menambahkan, ketika Djanur berlabuh dan mendapatkan kesuksesan di Persebaya, semua itu murni karena skuat Bajul Ijo sudah lebih mapan.

"Sekarang dia di Persebaya, pemainnya kan bagus semua, jadi jangan dibandingkan dengan Persebaya," ucapnya mengakhiri.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Juara Liga 1 2018, Persija Jakarta. . Selamat!!! . #persija #persijaday

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P