Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Mantan Anggota EXCO PSSI tahun 2011-2013, Sihar Sitorus menganggap PSMS Medan memang belum layak berlaga di kompetisi sepak bola kasta pertama Tanah Air Liga 1.
Sihar Sitorus mengatakan bahwa kenyataan ini merupakan sesuatu yang wajar.
Pasalnya, dari segala macam aspek PSMS Medan memang belum layak berada di Liga 1.
Sihar menyebut kualitas PSMS Medan belum mengalami peningkatan sejak ditinggalnya.
Alih-alih ada perbaikan kualitas, Sihar menilai Ayam Kinantan malah terus mengalami penurunan kualitas.
(Baca juga: Degradasi PSMS ke Kompetisi Kasta Kedua Bukan Salah Manajemen Tim)
Dia menganalogikan kondisi PSMS saat ini sebagai seorang fotografer yang dalam melakukan pekerjaannya diliputi keterbatasan.
Menurutnya, hal itu membuat kinerja dari sang fotografer itu tak dapat menggapai titik maksimal.
"Wajar kalau PSMS terdegradasi. Kenapa? Kita ibaratkan misalnya seorang Photograper. Kalau mau ambil gambar yang bagus, tentu kan harus menggunakan kamera bagus, kalau hanya sekadar foto biasa kan bisa pakai handphone saja," ujar Sihar, kutip BolaSport.com dari Tribun Medan.
"Nah sama dengan PSMS, wajar dia terdegradasi karena tidak ada yang berubah dari PSMS. Lapanganya tidak standar. Latihan mau di mana? Kebun Bunga, apa layak? Lihat Stadion Teladan, standar gak?"katanya menambahkan.
(Baca juga: Djadjang Nurdjaman Disebut Punya Andil atas Terdegradasinya PSMS Medan)
Secara langsung Sihar merujuk beragam permasalahan yang tengah dihadapi PSMS saat ini.
Dari mulai infrastruktur penunjang hingga kondisi pengelolaan tim, masih menurut Sihar, menjadi akar permasalahan yang harus segera diselesaikan.
"Coba kita lihat pengelolaan PSMS Medan. Apakah semakin bagus? Malah semakin banyak PT yang mengelolanya. Kita tidak tahu mana yang benar," tuturnya.
Sihar berharap PSMS dapat segera melakukan pembenahan dan kembali bangkit guna mengangkat marwah sepak bola di Sumatra Utara.
(Baca juga: Legenda Sepak Bola Makassar: PSM Sudah Menjadi Juara!)
Pasalnya, bila PSMS terus menerus terpuruk, bakal dan potensi sepak bola di Sumatra Utara akan layu sebelum benar-benar berkembang.
“Bakat sepakbola di Sumatera Utara ini sangat melimpah, sayang kalau tidak ada klub di Liga 1. Jadi semoga segera ada pembenahan," ucapnya.
Ayam Kinantan terdegradasi setelah hanya mampu mengoleksi 37 poin dari 34 laga.
Skuat besutan Peter Butler finis di posisi terakhir atau tangga ke-18 klasemen akhir Liga 1 2018.
(Baca juga: Appi: Setidaknya PSM Makassar Sudah Kerja Keras dan Jujur)
View this post on InstagramJuara Liga 1 2018, Persija Jakarta. . Selamat!!! . #persija #persijaday
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on