Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Liga 1 2018, 6 Pilar Tumpuan Timnas Indonesia yang Terdegradasi Bersama Klub

By Ramaditya Domas Hariputro - Senin, 10 Desember 2018 | 11:58 WIB
Striker senior timnas U-23 Indonesia, Alberto Goncalves dalam laga uji coba kontra Korea Selatan di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu (23/6/2018). ( FERNANDO RANDY/BOLASPORT.COM )

Kompetisi tertinggi Tanah Air, Liga 1 2018 resmi berakhir dengan melahirkan juara baru.

Tim Ibukota, Persija Jakarta sukses merebut gelar juara Liga 1 2018 setelah memastikan diri pada Minggu (9/12/2018).

Kepastian gelar Persija didapat setelah tim kebanggaan The Jak Mania menekuk Mitra Kukar 2-1 pada laga pamungkas.

Keberhasilan Persija meraih gelar juara Liga 1 2018 melengkapi capaian positif pada musim ini.

Sebelumnya tim beralias Macan Kemayoran lebih dulu berhasil menggondol gelar bergengsi Piala Presiden 2018.


Para pemain Persija Jakarta merayakan gelar juara Liga 1 2018.(FERI SETIAWAN/BOLASPORT.COM)

Namun di balik keberhasilan Persija, terdapat tiga kontestan yang harus meratapi nasib malang.

Mitra Kukar, Sriwijaya FC, dan PSMS Medan terdegradasi ke kompetisi Liga 2 untuk musim 2019.

Padahal komposisi pemain yang dimiliki tiga tim tersebut cukup mumpuni, terkhusus Mitra Kukar dan Sriwijaya FC.

Baik Mitra Kukar dan Sriwijaya FC sama-sama dihuni beberapa pemain langganan timnas Indonesia.

Namun kualitas dan keberadaan sederet pemain langganan timnas Indonesia belum mampu menyelamatkan tim dari degradasi.

Tercatat, setidaknya ada enam pemain langganan timnas Indonesia yang terdegradasi bersama klub dari kompetisi Liga 1 2018.

Baca Juga: 

Mitra Kukar

M Luthfi Kamal

Nama M Luthfi mencuat bersama timnas U-19 Indonesia.

Kegemilangannya membuat Mitra Kukar kepincut.

Luthfi pun digaet Naga Mekes pada awal musim Liga 1 2018.

Pada pertandingan terakhir, namanya masuk sebagai starter kontra Persija.

Namun ia belum mampu mengantar Mitra Kukar merebut kemenangan.

Septian David Maulana


Gelandang Mitra Kukar, Septian David Maulana, saat tampil melawan Madura United dalam laga pekan Ketiga Liga 1 yang berakhir dengan skor 2-2 di Stadion Gelora Ratu Pamellingan Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (28/04/2017) WIB. ( SUCI RAHAYU/JUARA.NET )

Septian David Maulana merupakan pilar timnas U-23 Indonesia pada beberapa ajang belakangan.

Ia pun sempat membela timnas senior pada gelaran Piala AFF 2018.

Baik Septian dan Luthfi sama-sama gagal memenangkan Mitra Kukar pada laga pamungkas.

Keduanya dipasang sebagai starter oleh pelatih Rahmad Darmawan untuk kontra Persija.

Bayu Pradana

Bayu Pradana moncer bersama Mitra Kukar sejak musim 2016.

Tak heran saat itu ia langsung dipercaya menjadi motor lini tengah timnas Indonesia Piala AFF 2016.

Berbeda dengan Luthfi dan Septian, Bayu Pradana justru tak didaftarkan saat laga pamungkas versus Persija.

Pemain 27 tahun ini terkena hukuman akumulasi kartu kuning.

Sriwijaya FC

Syahrian Abimanyu

Pilar lini tengah timnas U-19 Indonesia, Syahrian Abimanyu memang jarang terjun membela Sriwijaya FC.

Abi, sapaan akrab Syahrian Abimanyu lebih banyak bergabung dengan timnas U-19 Indonesia.

Abimanyu hanya memainkan delapan laga Sriwijaya FC di Liga 1 2018, enam diantaranya menjadi starter.

Ia pun tak ikut berjuang dalam laga terakhir Sriwijaya FC kontra Arema FC karena cedera.

Sriwijaya FC memastikan terjun ke jurang degradasi setelah ditekuk Arema FC 1-2 pada partai terakhir.

Zulfiandi


Pemain Sriwijaya FC, Zulfiandi (kiri) dan Patrich Wanggai, saat membangun pagar betis untuk menghadang tendangan bebas Persib Bandung dalam laga pembuka Piala Presiden 2018 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Kab. Bandung, Selasa (16/1/2018). ( HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA/BOLASPORT.COM )

Zulfiandi menjadi pemain sentral bagi Sriwijaya FC di Liga 1 2018.

Namun ia beberapa kali harus meninggalkan Laskar Wong Kito untuk bergabung timnas.

Zulfiandi merupakan andalan skuat Garuda sejak Asian Games 2018 hingga Piala AFF 2018.

Seperti Abimanyu, Zulfiandi pun tak ikut berjuang bersama Sriwijaya FC pada laga penentuan versus Arema FC.

Alberto Goncalves

Keberadaan Beto, sapaan akrab Alberto Goncalves sebagai bomber andalan timnas Indonesia di Sriwijaya FC tampak tak begitu berpengaruh.

Beto didapuk seagai ujung tombak timnas Indonesia sejak Asian Games hingga Piala AFF 2018.

Beberapa kali penyerang berdarah Brasil ini lebih banyak bergabung bersama timnas Indonesia.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P