Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSS Sleman baru saja memastikan diri promosi ke Liga 1 2019. Namun, di balik kesuksesan itu mereka juga mendapat kabar kurang baik.
Kabar kurang baik itu tersiar setelah Komite Disiplin (Komdis) PSSI merilis hasil sidangnya.
Sidang yang digelar pada 6 Desember 2018 itu menghasilkan beberapa hukuman untuk PSS Sleman.
Selain didenda sejumlah uang, PSS Sleman juga mendapat sanksi larangan menggelar laga tandang tanpa penonton.
Hukuman itu didapat Elang Jawa lantaran ulah suporternya sendiri.
(Baca juga: Link Live Streaming Bogor FC Vs Persija pada Babak 64 Besar Piala Indonesia 2018)
Dirilis BolaSport.com dari laman resmi PSSI, penyalaan flare pada laga final Liga 2 2018 di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor menjadi penyebabnya.
Kala itu, keberhasilan PSS memenangkan pertandingan dan memastikan diri menjadi kampiun Liga 2 membuat euforia para suporternya tak terbendung.
Namun, mereka menyalurkan euforia itu dengan cara yang salah menurut regulasi.
Tim yang bermarkas di Stadion Maguwoharjo, Sleman, D. I. Yogyakarta ini harus membayar denda hingga 150 juta rupiah.
(Baca juga: Final Piala AFF 2018 - Kecolongan 2 Gol di Kandang, Nasib Malaysia Masih Menggantung)
PSS pun bakal bertanding tanpa dukungan langsung duporter dalam dua laga kandang mereka.
Pasalnya, salah satu sanksi yang didapat adalah melarang dua laga kandang mereka dihadiri oleh suporter.
Jika penerapan hukuman diterapkan, dipastikan dua laga kandang pertama PSS di Liga 1 musim depan tak akan diwarnai oleh riuh rendah suporter di Maguwoharjo.
Padahal, salah satu daya tarik dari tim yang identik dengan warna hijau ini adalah kreativitas suporter mereka saat memberi dukungan.
(Baca juga: Merasa Berutang Budi, Ini Janji yang Diucap Shahar Ginanjar kepada Keluarga Besar Persija)
View this post on InstagramHabis nyoblos, kita bersatu kembali dalam sepak bola. . #liga1indonesia #liga12019
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on