Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Berbagai penghargaan telah diumumkan seiring dengan berakhirnya kompetisi Liga 1 musim 2018. Salah satu penghargaan yang akhirnya diumumkan yakni predikat wasit terbaik.
Thoriq Munir Alkatiri berhasil mendapat predikat sebagai wasit terbaik Liga 1 2018.
Thoriq terpilih menjadi wasit terbaik Liga 1 2018 oleh panel PSSI yang menganggap wasit berusia 30 tahun tersebut mampu memimpin pertandingan dengan baik selama bertugas.
(Baca Juga: Persib Bandung Harus Gigit Jari Usai Pemain Asing Incarannya Pilih Gabung ke Bali United)
(Baca Juga: Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus)
Selain mampu memimpin dengan baik, ada lima kriteria penilaian yang dilakukan panelis PSSI tersebut.
Kelima aspek itu adalah leadership, appearance (kerapian dan kepercayaan diri), performance (gestur tubuh dan kondisi fisik), communication (cara berkomunikasi serta menghadapi protes pemain dan ofisial) dan handicap atau gengsi sebuah pertandingan.
Thoriq memang menjadi salah satu wasit terbaik yang dimiliki Indonesia saat ini. Ayah dua anak ini telah memiliki lisensi FIFA sejak 2014.
Baca Juga:
Selain itu, Thoriq juga merupakan satu-satunya wasit Indonesia yang masuk jajaran wasit Elite AFC dan dipercaya memimpin pertandingan level Asia seperti Liga Champions Asia 2018.
Masuknya Thoriq dalam jajaran wasit Elite AFC juga merupakan kebanggaan bagi dunia pengadil lapangan di Tanah Air.
Pasalnya, bukan hal yang mudah bagi wasit yang sudah memiliki lisensi FIFA sekalipun untuk bisa masuk dalam jajaran elite wasit AFC.
Pada musim ini, Thoriq tercatat memimpin 16 pertandingan Liga 1, serta dua kali bertugas sebagai fourth official.
(Baca Juga: Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus)
Dalam 16 pertandingan tersebut, total 59 kartu kuning dan tiga kartu merah keluar dari kantongnya.
Penyerahan penghargaan wasit terbaik kepada Thoriq dilakukan oleh Tigorshalom Boboy, COO (Chief Operating Officer) PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) selaku operator kompetisi bertempat di kantor PT LIB, Jakarta pada Jumat (21/12) siang.
"Alhamdulilah. Penghargaan ini menjadi motivasi saya untuk selalu menjaga performance," kata Thoriq yang mengawali karir sebagai wasit pada usia 18 tahun ini.
"Ini juga menjadi sebuah kebanggaan sekaligus beban untuk saya," ujarnya.
Sebetulnya, meraih predikat sebagai wasit terbaik pada sebuah kompetisi bukan menjadi pengalaman pertama bagi Thoriq.
Baca Juga:
Sebelumnya, Thoriq yang telah memimpin total 154 pertandingan sepanjang karirnya ini juga pernah dinobatkan sebagai wasit terbaik pada 2014, serta pada dua turnamen pra musim pada 2015 dan 2016.
"Saya bersyukur mendapatkan dukungan penuh dari keluarga dan rekan-rekan, karena menjadi wasit adalah pekerjaan utama saya," ucap pria yang memulai debut sebagai wasit di kasta tertinggi sepak bola Indonesia pada 2012 ini.
Sementara itu Tigor memberikan apresiasi atas raihan yang dicapai Thoriq.
Ia berharap, akan muncul lebih banyak wasit-wasit berkualitas di Tanah Air demi membangun sepak bola Indonesia yang profesional dan fair play.
(Baca Juga: Runtuhnya Era Kerajaan Sriwijaya, Klub Kendaraan Politik yang Ingin Tampil Heroik Bak Juventus)
"Wasit salah satu elemen penting dalam suatu pertandingan, jadi kita juga harus memberikan respek kepada mereka."
"Mudah-mudahan ke depan ada peningkatan kualitas, bukan hanya Thoriq namun juga untuk wasit-wasit yang lain," ujar Tigor.
View this post on InstagramMungkinkah Wesley Sneijder ke Persib Bandung? #persib #persibbandung #wesleysneijder
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on