Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pengurus dari 27 Klub dan 7 Pertandingan Aneh Telah Dilaporkan ke Satgas Antimafia Bola

By Adif Setiyoko - Senin, 31 Desember 2018 | 16:13 WIB
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo Saat Ditemui di ruang Kerja Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (11/12/2018).(Reza Jurnaliston) (KOMPAS.COM)

Upaya Satgas Antimafia Bola yang dibentuk oleh Mabes Polri dan Polda Metro Jaya terus bergerak untuk mengusut tuntas skandal pengaturan skor yang marak terjadi di sepak bola Indonesia. 

Yang terkini, kepolisian telah menerima banyak laporan dari masyarakat terkait dugaan skandal pengaturan skor.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, dari awal Satgas Anti Mafiabola dibentuk pada 20 hingga 30 Desember 2018, setidaknya telah masuk 229 laporan dumas (aduan masyarakat).

(Baca Juga: Daftar Pemain yang Berpeluang Gabung Persib Bandung pada Bursa Transfer Liga 1 2019)

Dari seluruh laporan masyarakat yang masuk itu, turut mencatut nama pengurus dari 27 klub.

Selain itu, ada wasit dan pemain yang juga dilaporkan karena dugaan pengaturan skor.

(Baca juga: Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia Terancam Sanksi Berat dan Denda karena Kartu Merah Misterius)

"Laporan wasit ada 6, laporan tentang pertandingan yang aneh ada 7 laporan dan laporan pemain yang aneh ada 3 laporan," ujar Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo saat dihubungi BolaSport.com, Senin (31/12/2018).

Baca Juga:

Meski demikian, lanjut Dedi, setelah dilakukan assesment dan analisa, tidak seluruh laporan yang masuk akan dijadikan informasi untuk kemudian ditindak lanjuti.

Sebab, dari 229 laporan itu, yang layak dijadikan bahan informasi, klarifikasi, konfirmasi, dan verifikasi ada 48 laporan.

"Data ini dari masyarakat, masyarakat laporkan ke Satgas. Untuk pemain yang aneh, pemain yang seharusnya menendang dan gol tetapi tidak gol, pemain yang gol bunuh diri, nah itu akan didalami," ujar Dedi.

Dedi berharap, segala informasi yang disampaikan masyarakat kepada Satgas Antimafia Pengaturan Skor berbasiskan data dan bukti.

(Baca juga: Pada 2018 Bersinar di Piala Dunia dan Copa Libertadores, Playmaker Ini Siap Berkarier di China)

"Kami selalu mengharapkan (laporan) berbasis data, jangan hanya katanya, infonya," tutur Dedi.

"Nanti satgas mengalami kesulitan menganalisa. Kalau berbasis data, itu dikembangkan oleh Satgas," katanya menambahkan.

(Baca juga: Punya Tiga Bintang Juara Piala Dunia, Klub Jepang Ini Jalani Pra-musim 2019 di Amerika Serikat)

Sampai saat ini, dalam kasus mafia sepak bola nasional, Satgas Antimafia Bola telah menjerat empat tersangka.

Mereka adalah Priyanto alias Mbah Pri, Anik Yuni Artikasari alias Tika, Tjan Lin Eng alias Johar, dan Dwi Irianto alias Mbah Putih.

(Baca juga: Jelang Akhir Tahun Ini, Jawara Liga Champions Asia 2018 Lepas Bek Andalan ke Liga Prancis)

(Baca juga: Johor Darul Takzim Duetkan 'Neymar' dan 'Messi' pada 2019)

(Baca juga: Pemain Naturalisasi Timnas Malaysia Terancam Sanksi Berat dan Denda karena Kartu Merah Misterius)

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P