Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Salah satu klub Liga 2 yang tergabung di Grup 7, Persekap Kota Pasurua, mengeluh kekurangan dana.
Hal ini berakibat pada sulitnya klub untuk mendapatkan pemain baru dengan kualitas yang mumpuni di putaran kedua.
Sama seperti peraturan di Liga 1, para tim peserta Liga 2 juga diperbolehkan untuk mengubah komposisi pemain pada jeda putaran pertama ke putaran kedua.
Kesempatan transfer pemain dimanfaatkan untuk memperbaiki tim.
Namun, kesempatan ini tidak bisa dilakukan oleh Persekap.
Laskar Untung Suropati sulit untuk bisa mendapatkan pemain baru dengan kualitas lebih baik karena dana yang terbatas.
“Kami mulai kekurangan dalam hal finansial."
"Kalau di tahun sebelumnya memang masih ada dari Askot, tapi musim ini kami benar-benar tidak ada."
"Mau ambil pemain baru juga tidak ada dananya,” ucap Pelatih Persekap, Cahyadi Asyari.
Baca Juga:
Pada bursa transfer pemain kali ini, Persekap praktis hanya bisa medatangkan kiper baru Mohamad Rizal Efendi.
Alih-alih sang pemain didatangkan dari tim peserta Liga 1 atau Liga 2 lain, Rizal sebelumnya bermain di klub Liga 3, PSPK Kota Pasuruan.
“Kami ini dapatkan penjaga gawang baru juga dari PSPK dinaikkan ke Persekap,” keluh Asyari.
“Kalau saya sebegai pelatih sebenarnya ingin tambah pemain seperti tim lainnya juga."
"Kami ingin punya pemain yang bermain bermain di level nasional."
"Tapi beginilah kondisi yang terjadi,” sambungnya.
Akibatnya, Perskap saat ini harus puas berada di posisi ke-6 klasemen sementara Grup 7 dari tujuh kontestan yang ambil bagian.
Peluang untuk sekedar bertahan di Liga 2 pun semakin tipis.
Meski begitu, Asyari tidak akan lari dari tanggung jawab sebagai pelatih.
“Kita persiapan juga sangat mepet sekali, untuk sudah tahu karakter pemain seperti apa."
"Tapi kami tanggung jawab atas hasil ini."
"Kami akui memang kurang hasilnya."
"Tapi kami sudah berusaha maksimal,” tutup Asyari.