Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasca menipisnya peluang PSMS Medan lolos ke babak delapan besar Liga 2 musim 2017, persoalan internal kian terbuka.
Persoalan internal klub PSMS Medan bukan isapan jempol belaka.
Kali ini striker Saktiawan Sinaga buka suara tentang apa yang dirasakan setelah satu bulan berada di tim berjuluk Ayam Kinantan tersebut.
(Baca Juga: Kegagalan Vs Atalanta Bikin Rasio Keberhasilan Penalti Paulo Dybala Jadi 92,8 Persen)
Dia menuangkannya dalam akun facebook pribadinya.
"Masyarakat dan fans PSMS di Kota Medan ingin lihat PSMS berprestasi. Tapi apa daya manajemen dihuni orang orang yang kurang paham sepak bola," tulis Saktiawan Sinaga.
Ketika dikonfirmasi ulang tentang status yang diunggah, eks pemain PSMS Medan ini mengakuinya.
"Perekrutan pemain terlalu lambat. Kemudian dalam pencoretan pemain terlalu banyak yg ikut campur, walau itu bukan kapasitasnya," kata Saktiawan Sinaga.
"Ada campur tangan beberapa pengurus ke pelatih. Dan Djanur tidak mau ada pencoretan pemain saat dia datang. Jangan salahkan Djanur. Ini yang aku tahu soal PSMS," kata Sakti - panggilan akrab Saktiawan Sinaga.
(Baca Juga: Bek FC Bayern Menolak Jadi Kambing Hitam Pemecatan Carlo Ancelotti)
Saktiawan Sinaga sendiri sudah sebulan berada di PSMS Medan. Pasca selesai mengambil kursus Lisensi C AFC, dia mendapat intruksi dari pembina untuk ke PSMS.
"Saya disuruh Pak Edy Rahmayadi langsung kemari. Tapi ada oknum di manajemen yang tak senang saya di PSMS," ucap Saktiawan.