Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Hubungan Brigata Curva Sud (BCS), suporter PSS Sleman dengan Pasoepati, pendukung Persis Solo sempat memanas. Saking buruknya hubungan itu, BCS pernah dilarang datang ke Solo saat PSS bertanding di semifinal ISC B tahun lalu.
Beruntung laga batal digelar di Solo sehingga tidak ada insiden dari dua kelompok suporter yang bermusuhan itu.
Namun hubungan yang sudah lama renggang mulai dirajut kembali.
Dengan tagline ‘Penak Sakduluran’ (Lebih Baik Bersaudara), kalangan akar rumput suporter mulai membangun persaudaraan.
Bahkan tagar #penaksakduluran sudah diramaikan kedua suporter di media sosial.
Meski ada upaya membangun kembali hubungan yang rusak, namun masing-masing suporter masih menahan diri.
(Baca juga: 5 Meme Argentina Terancam Tak Lolos Piala Dunia 2018 Ini Dijamin Bikin Ngakak)
Saat PSS melakoni laga tandang ke Solo untuk menghadapi Persis di babak 16 Besar Liga 2 2017, suporter PSS berbesar hati memilih tidak datang ke Stadion Manahan.
Begitu pula saat PSS bertindak sebagai tuan rumah dengan menjamu Persis di pertandingan Grup A, Pasoepati tidak akan memberi dukungan.
Duel itu sendiri digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (10/10/2017).
Ketidakhadiran Pasoepati bisa dimaklumi semua pihak.
Panitia pelaksana pertandingan terpaksa tidak menyediakan kuota bagi pendukung Persis dengan pertimbangan kapasitas stadion.
Pasalnya, stadion sudah pasti dipenuhi suporter tuan rumah.
(Baca juga: Indonesia Vs Thailand - Inilah 2 Pemain Timnas U-19 Indonesia yang Dapat Kado Istimewa)