Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Pasoepati Batal ke Maguwoharjo, Wacana Damai Menguat

By Selasa, 10 Oktober 2017 | 05:21 WIB
Sebagian Pasoepati terlihat menikmati laga dari celah gerbang stadion manahan pada laga antara Persis Solo vs PSS Sleman

Hubungan Brigata Curva Sud (BCS), suporter PSS Sleman dengan Pasoepati, pendukung Persis Solo sempat memanas. Saking buruknya hubungan itu, BCS pernah dilarang datang ke Solo saat PSS bertanding di semifinal ISC B tahun lalu.

Beruntung laga batal digelar di Solo sehingga tidak ada insiden dari dua kelompok suporter yang bermusuhan itu.

Namun hubungan yang sudah lama renggang mulai dirajut kembali.

Dengan tagline ‘Penak Sakduluran’ (Lebih Baik Bersaudara), kalangan akar rumput suporter mulai membangun persaudaraan.

Bahkan tagar #penaksakduluran sudah diramaikan kedua suporter di media sosial.

Meski ada upaya membangun kembali hubungan yang rusak, namun masing-masing suporter masih menahan diri.

(Baca juga: 5 Meme Argentina Terancam Tak Lolos Piala Dunia 2018 Ini Dijamin Bikin Ngakak)

Saat PSS melakoni laga tandang ke Solo untuk menghadapi Persis di babak 16 Besar Liga 2 2017, suporter PSS berbesar hati memilih tidak datang ke Stadion Manahan.

Begitu pula saat PSS bertindak sebagai tuan rumah dengan menjamu Persis di pertandingan Grup A, Pasoepati tidak akan memberi dukungan.

Duel itu sendiri digelar di Stadion Maguwoharjo, Sleman, Selasa (10/10/2017).

Ketidakhadiran Pasoepati bisa dimaklumi semua pihak.

Panitia pelaksana pertandingan terpaksa tidak menyediakan kuota bagi pendukung Persis dengan pertimbangan kapasitas stadion.

Pasalnya, stadion sudah pasti dipenuhi suporter tuan rumah.

 (Baca juga: Indonesia Vs Thailand - Inilah 2 Pemain Timnas U-19 Indonesia yang Dapat Kado Istimewa)

“Jadi kalau ada pendukung Persis, kami malah kebingungan karena tidak ada tempat untuk mereka.

Ini yang jadi pertimbangan kami tidak menerima mereka,” kata Ketua Panpel, Yagoar Tominangi.

Langkah panpel PSS didukung Pasoepati. Kelompok suporter itu secara resmi melayangkan surat tidak hadir di Maguwoharjo.

“Terus terang sudah ada yang merintis untuk membangun kembali hubungan kedua suporter. Dan semua mengakui tagline ‘Penak Sakduluran’ makin kuat. Ada hal positif dari tagline itu. Tapi semua pihak masih menahan diri,” ujar Yagoar.

Pertandingan itu sendiri tak menentukan lagi bagi Persis yang sudah lolos ke 8 Besar.

Sebaliknya, PSS harus memenangkan laga tersebut bila ingin mendampingi Persis. Hanya, nasib mereka bergantung pada hasil duel PSPS Riau melawan Cilegon United.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P