Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
PSBK Kota Blitar dengan tegas menolak tudingan babak play-off khusus melawan Persewangi Banyuwangi tidak sah.
Mereka mengklaim bahwa mereka berhak lolos karena unggul 1-0 dalam laga yang digelar di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Selasa (10/10/2017).
Sebelumnya kubu Persewangi menuding bahwa pertandingan sengaja dikondisikan, mereka menilai bahwa kepemimpinan wasit condong pada PSBK.
(Baca Juga: Christinna Pedersen dan Kamilla Rytter Juhl Siap Menghadapi Kemungkinan Terburuk dari Pengungkapan Rahasia Mereka)
“Kalau condong ke kami saya rasa tidak, banyak pemain kami yang mendapatkan permainan kasar dan diinjak-injak mereka tidak mendapatkan kartu," papar pelatih PSBK, Bonggo Pribadi, seperti dilansir BolaSport.com.
"Kalau sesuai regulasi harusnya mereka mendapatkan kartu semua karena membuka jersey dihadapan wasit dan itu ternyata tidak mendapatkan hukuman,” tuturnya lagi.
Pertandingan memang beberapa kali sempat dihentikan. Di awal pertandingan saat baru berjalan 36 detik wasit sudah mengeluarkan kartu merah untuk pemain Persewangi, Didik Ariyanto.
“Saya rasa kartu merah itu wajar dan harus dikeluarkan oleh wasit,” sambung pelatih yang pernah bermain untuk PSIS Semarang ini.
Sebuah kiriman dibagikan oleh TABLOID BOLA (@tabloid_bola) pada
Puncak dari kericuhan pertandingan terjadi pada menit ke-86, yakni saat pemain Persewangi tidak puas oleh keputusan wasit.
Mereka berlari mengejar wasit yang kemudian mendapatkan perlindungan dari pihak kepolisian. Aksi tersebut membuat pertandingan tidak dilanjutkan.
(Baca Juga: Lolos Pertama ke Piala Dunia 2018, Brasil Bukan Negara Paling Jago Menguasai Bola di Amerika Selatan!)
Jika operator Liga 2 menyebut bahwa laga tersebut sah, maka PSBK dipastikan akan menggantikan posisi Persewangi di babak play-off.
Mereka akan menempati Grup H, di grup ini sudah ada tiga tim lain yang menunggu, mereka adalah PSIM Yogyakarta, Persipur Purwodadi, dan PSCS Cilacap.