Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sepanjang gelaran Liga 2 musim 2017, Martapura FC kerap dituding sebagai klub yang mendapar perlakuan khusus. Terutama saat bermain di kandang sendiri.
Tapi, tudingan tersebut dibantah dengan tegas oleh pelatih Martapura, Frans Sinatra Huwae.
Frans menampik jika tim asuhannya kerap diuntungkan oleh keputusan wasit saat bermain di kandang, Stadion Demang Lehman.
(Baca Juga: Begini Jadinya kalau Model Victoria's Secret Ngefans Klub Olahraga)
Menurutnya, hasil apik yang diraih oleh Martapura FC di kandang murni hasil kerja keras para pemain di lapangan.
Bahkan, Frans menyebut jika Martapura juga kerap dirugikan oleh keputusan-keputusan wasit meskipun bermain di kandang sendiri.
“Martapura ini tim bekerja. Kecuali kalau setiap Martapura main selalu dapat pinalti itu baru pantas dicurigai dapat perlakuan khusus. Kita jarang sekali pinalti bahkan kadang harusnya pinalti malah tidak diberikan,” jelas Frans.
Frans menegaskan bahwa tudingan negatif pada Martapura FC sangat tidak berdasar.
Pasalnya, di era sudah modern seperti saat ini, permainan setiap tim bisa dipantau oleh banyak pihak. Salah satunya dari rekaman video pertandingan.
(Baca Juga: Susahnya Jadi Pemain Lokal untuk Tembus Tim Besar Eropa, Chelsea Vs Roma Jadi Bukti)
Dari rekaman video tersebut, Frans menambahkan, publik bisa melakukan analisis apakah benar Martapura FC kerap diuntungkan wasit atau menang karena kerja keras.
Jadi, Frans yakin timnya tidak layak dilabeli tim dengan perlakukan khusus.
“Tidak perlu beralasan macam-macam sekarang juga sudah ada bukti rekaman dan kita bisa belajar dari situ. Saya disini tidak pernah di untungkan wasit, harus fair, sepak bola harus sportif,” ucap Frans.
“Kalah ya akui bahwa permainan kita kurang bagus. Meskipun kalau diluar kandang saya dikerjain habis-habisanan sama orang juga. Kalau mau protes kan ada jalurnya tidak perlu bicara di luaran (lewat media). Kerja dan berdoa, kalau sudah berdoa kan pasti dikasih jalan.”
(Baca Juga: WJC 2017 - Jeffer Rosobin: Gregoria Mariska Telah Menunjukkan Perjuangan Terbaik)
Sementara itu, menyambut persaingan di babak delapan besar, Frans sepakat jika pertandingan di gelar di tempat netral.
Hal ini akan lebih adil jika dibandingkan harus ada salah satu tim yang bertindak sebagai tuan rumah.
“Kita sangat setuju sekali jika babak delapan bermain di tempat netral jadi tidak ada keberpihakan terhadap tim yang bermain. Itu satu hal yang wajarlah siapa yang siap pasti memenangkan pertandingan,” tutup Frans.