Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Fasilitas yang Semestinya Jadi Motivasi Persik Kediri

By Rabu, 25 Oktober 2017 | 16:20 WIB
Pemain Persik Kediri, Risna Ranggalelana bersedih seusai dikalahkan PSIR Rembang 0-1 dalam Babak Playoff Liga 2. Pelatih Riono Asnan membantunya berdiri. (SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Persik Kediri sempat diprediksi melaju ke 16 besar Liga 2 2017. Namun, performa mereka yang ciamik malah menurun di penyisihan grup.

Jangankan ke 16 besar, Persik malah harus berlaga di play-off.

Di babak itu, Persik mengakhirinya dengan menduduki peringkat tiga sehingga harus terdegradasi ke Liga 3.

Kegagalan mereka pun disayangkan mantan pelatih Persik, Daniel Roekito.

Pelatih kawakan itu pernah membawa Persik menjadi juara Liga Indonesia 2006.

Mereka juga berlaga di Liga Champion Asia. Meski hanya bertahan di penyisihan grup, Persik masih bisa bertengger di peringkat tiga di atas Shanghai Shenhua.

“Saya terkejut Persik sampai terdegradasi ke Liga 3. Padahal, Persik punya fasilitas yang bagus. Stadion yang bagus dengan suporter yang luar biasa. Hal seperti ini seharusnya memotivasi Persik untuk berada di kasta tertinggi atau minimal di Liga 2,” kata Daniel.

Menurut Daniel, tidak tertutup kemungkinan ada inkonsistensi dari manajemen sehingga Persik mengalami keterpurukan.

(Baca Juga: Daftar Lengkap Penerima Penghargaan di FIFA Football Award Edisi 2017)

Pasalnya, pencapaian Persik cukup bagus di awal musim sampai akhirnya harus mengikuti babak play-off.