Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
17 membawa pulang Piala Soeratin U-17 pupus sudah. Adanya pencurian umur dari salah satu pemain menjadikan Persiter U-17 didiskualifikasi dari turnamen.
Padahal, Persiter U-17 sudah lolos ke final untuk menghadapi Penajam Utama U-17. Karena didiskualifikasi, posisi Persiter U-17 pun digantikan Persita Tangerang U-17.
Pelatih Persiter U-17 Rachmat Ma’ruf Rivai hanya bisa pasrah setelah tim asuhannya gagal tampil di laga puncak.
Dari pertemuan terakhir dengan Panitia Disiplin (Pandis) Piala Soeratin U-17 dan PSSI, Jumat (27/10/2017) malam, Persiter U-17 diperlihatkan bukti-bukti bila usia pemain mereka melebihi persyaratan.
“Tentu kami kecewa dan sedih atas kejadian ini. Saya sendiri tidak tahu bila ada pemain yang usianya melebihi persyaratan. Kami percaya dengan berkas-berkas yang dilampirkan pemain. Saya sendiri tinggal menyeleksi mereka,” kata Rachmat.
Eks pemain tim nasional ini enggan menyebutkan pemain yang memiliki usia melebihi ketentuan. Menurut dia kasus bisa mencuat saat tetangganya melihat dia bermain.
“Informasinya, sang tetangga berinisiatif ke rumahnya dan meminta data diri si anak. Dia kemudian mengambil foto dan mengirimkannya. Kami ditunjukkan bukti-bukti tersebut,” ujarnya.
(Baca Juga: Ryuji Utomo, Gunawan Dwi Cahyo, dan Maman Abdurrahman Adu Skill, Siapa Pemenangnya?)
“Akibat kesalahan satu pemain, semua menjadi korban. Tim, pelatih dan manajemen menjadi korban. Padahal kami tinggal selangkah lagi meraih trofi,” kata Rachmat yang musim lalu membawa Persihaltim Halmahera Timur U-17 ke babak 8 Besar Piala Soeratin.
“Tahun lalu saya membawa tim ke 8 Besar. Jadi tahun ini saya berharap membawa tim meraih gelar juara. Tapi kami akhirnya gagal. Saya memang jadi korban. Tapi mau bagaimana lagi. Saya pasrah saja bila dikenai sanksi,” papar Rachmat yang merupakan alumni Piala Soeratin 1993 dan 1995 ini.