Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ini Cara Membalas PSPS

By Kamis, 9 November 2017 | 13:40 WIB
Herman Dzumafo Epandi (Tribun Pekanbaru)

Striker berambut totol, Herman Dzumafo Epandi, telah membuat lini depan PSPS Pekanbaru lebih bertaji di Liga 2 musim ini.  

Penulis: CW-1/Yuki Chandra

Striker berambut totol, Herman Dzumafo Epandi, telah membuat lini depan PSPS Pekanbaru lebih bertaji di Liga 2 musim ini.

Baru bergabung di putaran kedua, tepatnya pekan kedelapan, Dzu telah mencetak 8 gol dari 11 penampilan bersama Asykar Batuah.

Suami dari Maria Magdalena Hutahaean itu pun masih terlihat memiliki kualitas striker papan atas di Indonesia. Meski usianya sudah 37 tahun, penampilan Dzu masih tergolong prima.

Empat gol di partai debutnya musim ini menjadi bukti bahwa Dzu belum habis.

“Saya menjaga kebugaran dengan selalu ikut fitnes dan banyak joging. Ada pula pola makan yang harus teratur dan banyak istirahat,” ujar Dzu.

Adapun PSPS merupakan klub pertama Dzu di Indonesia. Dzu bergabung di klub asal Kota Pekanbaru pada musim 2007 saat masih di Divisi Utama hingga 2011.

“PSPS dan Pekanbaru bagi saya sangat luar biasa. Karena PSPS, saya bisa jadi Dzumafo yang sekarang. PSPS bikin nama saya bersinar. PSPS membuat saya bisa memiliki apa yang saya punyai sekarang,” ujar Dzumafo.

"Pekanbaru sekarang sudah menjadi kampung saya. Di Pekanbaru saya merasa nyaman dan aman.