Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Manajemen Semen Padang merasa sudah mencukupi kebutuhan pelatih, terutama dalam hal materi pemain. Aroma Liga 1 yang kini begitu kental dalam tim berjulukan Kabau Sirah adalah jawaban dari manajemen kepada pelatih Syafrianto Rusli.
Bahkan, manajemen Semen Padang sudah mengikat kontrak 28 pemain, jumlah yang sebenarnya lebih dari cukup.
Karena sejak awal, manajemen dan pelatih Kabau Sirah membutuhkan 25 pemain saja, sama dengan musim-musim sebelumnya.
Kelebihan itu terjadi karena semua pemain yang dikontrak pada awal-awal persiapan dinilai masih butuh jam terbang.
(Baca Juga: F1 GP Bahrain Belum Dimulai, Ferrari Sudah Siapkan Ban Khusus untuk GP China)
Apalagi, tantangan yang diberikan Komisaris Utama Semen Indonesia, Soetiyoso kepada manajemen untuk menyiapkan tim sebaik mungkin agar kembali ke Liga 1 musim depan.
“Tak apa jumlahnya lebih, asal jangan kurang. Selain itu, kami juga punya alasan lain seperti sebagai antisipasi pemain cedera," kata Manajer Semen Padang, Win Bernardino.
"Karena sampai saat ini, salah satu pemain belakang Agung Prasetyo masih berkutat dengan penyembuhan cedera,” tuturnya.
(Baca Juga: Segera Gelar Evaluasi, PSSI Pastikan Bima Sakti Tetap Latih Timnas U-19 Indonesia)
Kini menurut Win, semua sudah di tangan Syafrianto Rusli sebagai pelatih.
Manajemen Semen Padang tinggal menunggu follow-up dari kesepakatan mereka dan pelatih.
(Baca Juga: Tak Turun Sebagai Pemain Belakang, Ryuji Utomo Jadi Bagian Penting Kemenangan Klub Thailand)
“Kami memberikan target kembali ke Liga 1. Apa yang menjadi kebutuhan teknis tim rasanya sudah dipenuhi," ujar Win.
"Mudah-mudahan, semuanya berjalan dengan baik sesuai komitmen masing-masing,” tuturnya.
Yang menjadi masalah sekarang ini adalah soal jadwal kompetisi Liga 2 2018 yang belum ada perkembangannya.
Sejauh ini, operator kompetisi dalam hal ini, PT Liga Indonesia Baru (LIB), dan PSSI belum memberi sinyal kapan akan diselesaikan.
Ikuti #PrediksiJitu @TabloidBOLA Semester 2,Januari - Mei 2018, dengan menebak Menang-Seri-Kalah pada 10 pertandingan Premier League/La Liga/Serie A Italia/Bundesliga/Ligue1 serta dapatkan puluhan Kejuatan-, hingga Kejutan Utama Sebuah Motor Matic. Info WA : 0811-100-176 pic.twitter.com/qDh2h7YeZd
— Tabloid BOLA (@TabloidBOLA) 4 April 2018
Jika semuanya sudah jelas, tentu akan ada lagi kewajiban manajemen untuk mendukung program pelatih dalam menyiapkan tim menuju kompetisi yang sebenarnya.
Karena untuk melakukan uji coba dengan klub-klub setara misalnya, harus dipikirkan matang.
Karena selain merupakan kebutuhan tim, mereka juga mewaspadai kondisi pemain.
(Baca Juga: Bek Ini Ceritakan Sensasi Lawan Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, dan Neymar, Siapa Lebih Hebat?)
Jika dilakukan uji coba yang berat, dikhawatirkan pemain mengalami cedera.
Sementara itu, waktu untuk penyembuhan terlalu mepet dengan jadwal kompetisi.
“Saat ini jadi serba salah. Pelatih tak bisa membuat program yang benar-benar ke sasaran kompetisi," ujar Win.
"Karena jadwalnya belum jelas. Sementara itu, pelatih lebih banyak kepada pematangan pemain termasuk menjadi kondisi serta mental anak asuhnya."
(Baca Juga: Laga Terbaru Liga Thailand, Dua Pemain Kelahiran Papua Kompak Gigit Jari)