Ketakutan Membayangi PSIM Yogyakarta dan PSS Sleman dalam Derbi Mataram

Laga derbi Mataram antara dua klub asal Daerah Istimewa Yogyakarta (DI) antara PSIM Yogyakarta melawan PSS Sleman bakal berlangsung akhir pekan ini. Laga ini merupakan partai perdana kedua tim pada Liga 2 2018 dan berlangsung, Minggu (22/4/2018).

Namun laga tersebut tampaknya akan menjadi bahan pertimbangan manajemen dari kedua tim dalam manager meeting dengan PT Liga Indonesia Baru (LIB).

Pertemuan kedua tim sedaerah ini dibayangi rasa kekhawatiran, karena satu faktor terkuat yakni keamanan.

(Baca juga: Hasil Manchester United Vs West Brom - Kalah di Kandang, Setan Merah Sudah Tak Kuasa Bendung Manchester City Juarai Liga Inggris)

Dilansir Bolasport.com dari Tribun Jogja, sekretaris PSIM, Jarot Kastawa mengatakan akan mempertimbangkan berbagai hal untuk laga derbi ini pada PT LIB.

Bukan teknis di lapangan, tetapi faktor keamanan saat laga berlangsung dan kejadian di luar pertandingan menjadi alasan terbesar.

"Jika terjadi sesuatu saat pertandingan, sudah jelas ada dampak ke tim, apalagi pertandingan home," kata Jarot, Senin (16/4/2018).

"Kalau sampai ada sanksi atau tidak ada izin dari pihak keamanan, ini yang jadi kekhawatiran kami," tuturnya.

(Baca juga: Penonton Masuk Lapangan dan Arema FC Kontra Persib Berakhir Ricuh, Nasib Aremania Bisa Seperti Bobotoh)

Dari manajemen PSS Sleman, mereka juga mengatakan hal yang sama, kalau alasan keamanan menjadi faktor terkuat yang wajib diperhatikan.

"Sebagai klub profesional, kami siap bertanding dengan tim mana pun," ujar Asisten Manajer PSS Sleman, Dewanto Rahadmojo.

"Namun yang jadi pertimbangan bukan hanya tim mana bertanding dengan tim mana, tetapi juga faktor di luar laga seperti keamanan dan lain sebagainya," ujarnya menambahkan. 

(Baca juga: Terkait Ricuh Suporter di Kanjuruhan, Penonton Arema Mungkin Kalah Sabar dari Bobotoh pada 2017)

Benturan suporter kedua tim sering terjadi dalam laga bertajuk derbi Mataram ini.

Bukan hanya saat pertandingan berlangsung, tetapi di luar stadion juga kerap terjadi kericuhan sampai kerusuhan.

Manajemen PSIM dan PSS tentunya tidak ingin kejadian tersebut merugikan mereka secara finansial dan menimbulkan korban dari suporter.

(Baca juga: Pasca Awaydays ke SUGBK, Ada Kabar Kurang Enak dari Kelompok Suporter Johor Darul Takzim)